Artikel ini membahas desakan Komite Bangkit Indonesia (KIB) agar pemerintah merombak total kebijakan pertanian nasional yang dinilai pro-pasar dan menyebabkan pemiskinan struktural. DR. Rizal Ramli menyoroti dampak negatif kebijakan impor, ekspor pupuk, dan ekspor rotan mentah, serta sikap pemerintah yang alergi subsidi. Ia juga menyarankan kebijakan yang lebih berpihak pada kesejahteraan petan…
Dokumen ini berisi kumpulan artikel berita yang membahas masalah anjloknya harga gabah petani di Indonesia pada awal tahun 2000. Artikel-artikel tersebut menyoroti dampak negatif dari penurunan harga ini terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Econit Advisory Group secara konsisten memberikan analisis dan rekomendasi kepada pemerintah, termasuk perlunya pembelian gabah seca…
Artikel berita ini membahas kebijakan pemerintah yang menurunkan tarif bea masuk kacang kedelai dari 10% menjadi 0%. Para pengamat, seperti Rizal Ramli dan HS Dillon, mengecam kebijakan ini karena dinilai tidak efektif dan justru dapat menghancurkan produksi kedelai dalam negeri. Mereka berpendapat bahwa persoalan utama terletak pada rendahnya kapasitas produksi nasional dan menyarankan pemerin…
Artikel ini membahas mengenai keberpihakan pemerintah terhadap petani di Indonesia, terutama terkait harga gabah kering panen yang anjlok jauh di bawah harga dasar. Pemerintah dinilai lebih banyak mengurusi sektor keuangan dan kurang memperhatikan nasib petani. Artikel juga menyoroti kebijakan impor beras yang tidak konsisten dan permasalahan Bulog dalam pembelian gabah petani karena keterbatas…
Paper yang membahas tentang pentingnya modernisasi wilayah transmigrasi, baik yang sudah ada maupun yang akan ditempati. Modernisasi ini adalah suatu strategi pembangunan transmigrasi yang dapat diandalkan untuk mencapai berbagai tujuan transmigrasi, secara khusus, dan tujuan-tujuan pembangunan secara umum. Program modernisasi sangat terkait dan konsisten dengan ajas Trilogi Pembangunan; pertum…
Kajian konfrehensif ECONIT's Advisory Group tentang masalah kelangkaan pupuk di Indonesia pada tahun 1996. Kajian ini didukung oleh data-data dari banyak interview, cross-checking data-data sekunder, dan mengirim Tim Peneliti ke Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk melakukan assesment lapangan dan wawancara langsung dengan petani.