Dokumen ini berisi kumpulan artikel dari beberapa surat kabar (KOMPAS, SUARA KARYA, Pikiran Rakyat) yang membahas tentang munculnya "Komite Bangkit Indonesia" dan "Saatnya Kaum Muda Memimpin" pada November 2007. Artikel-artikel ini menganalisis dinamika politik, peran generasi muda dan tua dalam reformasi, serta kritik terhadap pemerintah terkait masalah ekonomi dan kemiskinan. Beberapa penulis…
Artikel ini membahas dikotomi asal presiden Indonesia antara Jawa dan non-Jawa yang masih muncul di kalangan publik. Beberapa calon presiden non-Jawa mulai muncul, seperti Fadel Muhammad, Yusril Ihza Mahendra, Akbar Tandjung, Rizal Ramli, dan Jusuf Kalla. Diskusi menyimpulkan bahwa kepemimpinan presiden tidak dipengaruhi oleh latar belakang etnis. Sri Sultan Hamengku Buwono X berpendapat presid…
Artikel ini melaporkan deklarasi Rizal Ramli, Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia, yang menyatakan kesiapannya untuk memimpin perubahan demi Indonesia yang lebih baik. Deklarasi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Wiranto, Mohammad AS Hikam, Poppy Dharsono, dan Salahuddin Wahid. Rizal Ramli menegaskan pentingnya perubahan dan kebangkitan bangsa, meskipun ia tidak secara langsung menyatakan ni…
Artikel ini memberitakan deklarasi kesiapan Dr. Rizal Ramli untuk memimpin perubahan demi Indonesia yang lebih baik, yang diadakan di Jakarta. Rizal Ramli menegaskan kesiapannya untuk menghadapi risiko demi kesejahteraan rakyat. Momentum deklarasi ini diambil pada bulan Agustus, mengingatkan perjuangan pahlawan kemerdekaan. Dalam acara tersebut, juga diluncurkan buku "Rizal Ramli Lokomotif Peru…
Artikel ini membahas mengenai generasi kepemimpinan di Indonesia pasca-reformasi yang disebut "the sunset generation" (generasi matahari terbenam) yang berusia 60 tahun ke atas pada Pemilu 2009. Penulis membandingkan generasi ini dengan pemimpin muda di era awal kemerdekaan Indonesia. Artikel ini juga menyoroti "the rising generation" (generasi yang sedang bangkit) yang diharapkan mengambil ali…
Dokumen ini berpendapat bahwa pemulihan krisis ekonomi di Indonesia pasca-Soeharto membutuhkan pemimpin yang kredibel dan dipercaya, baik di dalam maupun luar negeri. Pemerintah Habibie dinilai sebagai "merek baru dengan barang lama" karena tim ekonominya berasal dari era Soeharto, sehingga tidak ada terobosan baru yang inovatif. Krisis ekonomi saat itu semakin memburuk, dibuktikan dengan kurs …
Paper yang membahas tampilnya pemimpin nasional alternatif menjelang Pemilu 2009. Guna mengatasi krisis kepemimpinan dan problematika bangsa di tengah ancaman disintegrasi, diperlukan kepemimpinan nasional alternatif yang strong leadership dan berintegritas tinggi. Isu kepemimpinan nasional belakangan ini sangat ramai telah dibicarakan orang. Dari berbagai forum seminar sampai forum kelas w…
Paper singkat yang memaparkan pentingnya penegakan supremasi sipil dalam kepemimpinan nasional
Paper singkat yang membahas alasan Rizal Ramli siap untuk memimpin Indonesia