Artikel ini membahas perjalanan dan pandangan Rizal Ramli, terutama terkait kritiknya terhadap kebijakan ekonomi Indonesia yang dianggap neoliberal dan subordinasi kepentingan internasional. Penulis menyoroti alasan Rizal Ramli tidak masuk kabinet pada tahun 2004 (meskipun sempat dikabarkan akan menduduki posisi Menteri Keuangan atau Perekonomian), yang menurut beberapa ekonom, disebabkan oleh …
rtikel ini berisi wawancara dengan Direktur ECONIT Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan di era kepemimpinan Gus Dur. Ia berpendapat bahwa ekonomi Indonesia terpuruk akibat pemerintah tidak punya visi, yang ditandai dengan peningkatan pengangguran akibat deindustrialisasi. Rizal Ramli mengkritik klaim pemerintah Megawati bahwa kondisi ekonomi membaik, karena perbaikan yang…
Dokumen ini membahas peran Indonesia dalam G20, sebuah forum yang terdiri dari para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 19 negara dan Uni Eropa. G20 dibentuk pada tahun 1999 dan para Kepala Negara/Pemerintahan G20 pertama kali bertemu pada tahun 2008 sebagai respons terhadap krisis keuangan 2008 dan pergeseran kekuatan ekonomi ke Asia. Dokumen ini menyoroti bahwa G20 adalah organisa…
Dokumen ini mengusulkan "Skenario Indonesia bangkit" yang berisi 15 langkah strategis untuk pemulihan ekonomi, terdiri dari 7 langkah jangka pendek dan 8 langkah jangka panjang. Langkah pertama yang disarankan adalah mengakhiri program Dana Moneter Internasional (IMF) karena dampaknya yang negatif terhadap kebangkrutan usaha, perbankan nasional, dan peningkatan utang. Dokumen ini juga mengusulk…
Paper yang merupakan bagian pertama dari rangkaian tulisan yang membahas tentang keterlibatan Dr. Rizal Ramli untuk menjadikan Indonesia lebih baik.
Paper yang menganalisis sejumlah saran yang diungkapkan selama sidang CGI di Paris. Penulis membahas secara detail plus dan minus saran-saran hasil sidang CGI tersebut. Menurut penulis, saran-saran tersebut tidak semuanya benar dalam konteks penerapannya di Indonesia.
Paper yang menganalisis sejumlah saran yang diungkapkan selama sidang CGI di Paris. Penulis membahas secara detail plus dan minus saran-saran hasil sidang CGI tersebut. Menurut penulis, saran-saran tersebut tidak semuanya benar dalam konteks penerapannya di Indonesia.
Paper yang menjadi Kata Pengantar untuk buku "Globalisasi Menghempas Indonesia" (LP3ES, 2006). Pada Kata Pengantar ini penulis memaparkan berbagai mitos dan kegagalan program IMF di Indonesia. Mitos bahwa IMF sebagai dewa penyelamat ekonomi, ternyata adalah dewa amputasi ekonomi di mana biaya amputasinya itu dibebankan kepada negara yang menjadi pasien IMF.
Paper hasil diskusi dan perumusan Indonesia Bangkit pasca-IMF. Pada diskusi ini dirumuskanlah Skenario Indonesia Bangkit pasca-IMF. Berbagai terobosan yang dirumuskan dalam skenario ini merupakan alternatif untuk mengatasi krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Paper yang membahas tentang mitos-mitos tentang IMF yang dikembangkan oleh mafia ekonom orde baru. Pemerintahan orde baru seringkali mengandalkan IMF untuk sebagai "dewa penyelamat" perekonomian Indonesia. Penulis membantah mitos ini dengan analisis yang kritis. Menurut penulis, IMF bukanlah "dewa penyelamat", sebaliknya IMF adalah "dewa amputasi" perekonomian, di mana biaya amputasinya itu dib…
Paper yang membahas tentang kegagalan IMF di Indonesia. Sejak dirawat IMF hingga kini, Indonesia tidak menunjukkan tanda-tanda vital kesembuhan ekonomi, malah semakin parah. Bila sudah begini, masih relevankah pertanyaan tentang perpanjangan kontrak dengan IMF dikemukakan? Mumpung bulan November belum tiba.
Paper yang membahas tentang malpraktek yang dilakukan IMF dalam menangani krisis ekonomi di Indonesia. Pemerintah Indonesia seringkali mengambil resep IMF untuk mengatasi krisis. Namun di balik resep IMF tersebut ternyata bukan menjadi "dewa penyelamat", sebaliknya menjadi "dewa amputasi" bagi perekonomian Indonesia. Pada paper ini juga dibahas tentang mitos-mitos tentang IMF yang dikembangk…
Paper yang membahas tentang malpraktek yang dilakukan IMF dalam menangani krisis ekonomi di Indonesia. Pemerintah Indonesia seringkali mengambil resep IMF untuk mengatasi krisis. Namun di balik resep IMF tersebut ternyata bukan menjadi "dewa penyelamat", sebaliknya menjadi "dewa amputasi" bagi perekonomian Indonesia. Pada paper ini juga dibahas tentang mitos-mitos tentang IMF yang dikembangk…
Paper yang membahas kegagalan "Mafia Berkeley" di Indonesia. Mafia Berkeley telah gagal membawa Indonesia menjadi negara yang sejahtera dan besar di Asia walaupun didukung regim otoriter selama 32 tahun. Mafia Berkeley juga gagal melakukan reformasi terhadap birokrasi dan justru mendorong pegawai negeri dan ABRI untuk bertindak koruptif karena penentuan skala gaji yang sangat tidak manusiawi. K…
Paper yang mengetengahkan review pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2001. Persepsi publik pada prospek ekonomi Indonesia sangat berbeda dengan realitasnya. Di tengah kericuhan dunia politik yang belum kunjung mereda, slowdown ekonomi dunia, dan pesimisme masyarakat pada prospek pemulihan, ekonomi Indonesia kuartal pertama tahun 2001 ternyata masih tumbuh 4,01 persen. Ekonomi Indone…
Paper yang membahas krisis Argentina dan Indonesia. Argentina yang selalu mengikuti saran IMF untuk mengatasi krisis yang terjadi. Namun, saran IMF tersebut ternyata merupakan perangkap utang dan ketergantungan yang panjang. Belajar dari krisis di Argentina, sudah waktunya bangsa kita belajar untuk menghilangkan ketergantungan pada IMF yang hanya akan mampu menciptakan stabilitas temporer dan s…
Paper yang membahas kinerja program IMF dan Indonesia pasca-IMF. Pembahasan mendalam tentang pengalaman empirik egagalan IMF di beberapa negara. Tingkat keberhasilan program IMF hanya sekitar 30%. Selain itu, paper ini juga memberikan solusi, bagaimana perekonomian Indonesia pasca-IMF
Paper yang membahas tentang kejanggalan di balik sikap IMF atas potongan utang UKM. Keberatan sejumlah kalangan mengenai haircut utang dalam restrukturisasi utang UKM patut dipertanyakan. Apalagi Dana Moneter Internasional (IMF) sampai ikut-ikutan keberatan terhadap kebijakan pemerintah mengenai rencana pemotongan sebagian utang usaha kecil dan menengah tersebut, sampai harus masuk ke dalam …
Paper yang membahas tentang ketiadaan langkah dan upaya kreatif dan mandiri dari pemerintah dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang terjadi.
Paper ini membahas tentang perbedaan perlakuan IMF terhadap Indonesia dan Argentina dalam soal pembayaran utang luar negeri. IMF memberikan penundaan waktu pembayaran utang (standstill) pada Argentina selama setahun. Sementara itu, kebijakan standstill ini tidak berlaku untuk Indonesia karena pemerintahan Indonesia tidak melakukan negosiasi dengan maksimal. Akibat dari itu, pos APBN untuk pemba…
Paper yang membahas bahwa kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengatasi krisis ekonomi yang melibatkan IMF yang akan berujung kegagalan. Kebijakan-kebijakan yang dicanangkan IMF justru memperberat krisis di Indonesia: Menurut penulis, IMF merupakan bagian dari masalah.
Paper yang membahas tentang kemungkinan besar kegagalan IMF dalam mengatasi krisis ekonomi Indonesia 1997-1998.
Petikan wawancara Toriq Hadad dan Ali Nur Yasin dari TEMPO Interaktif dengan ekonom kritis dan terkenal vokal, Dr. Rizal Ramli, tentang perkembangan ekonomi Indonesia pasca dua bulan jalannya pemerintahan baru di bawah Presiden B.J. Habibie.
Pointer pembahasan tentang Exit Strategy Program IMF
Paper yang menganalisis secara kritis pernyataan dan kekhawatiran Menko Dorodjatun Kuntjoro-Jakti tentang pemutusan hubungan kerja sama Indonesia dengan IMF. Penulis menganalisis dan mengkritisi risiko-risiko yang dikhawatirkan Menko Dorodjatun Kuntjoro-Jakti. Mulai dari risiko terhadap cadangan devisa, resiko terhadap rupiah, risiko terhadap kreditor lain, dan risiko terhadap APBN.
Artikel pendek yang mengupas dan mengkritisi langkah-langkah yang diambil oleh Kabinet Gotong Royong untuk mengatasi krisis. Penulis memaparkan ketidakjelasan strategi dan program pemerintah untuk memulihkan kondisi perekonomian. Langkah-langkah yang diambil tim ekonomi Kabinet Gotong Royong lebih banyak terjebak pada kegiatan seremonial atau konsolidasi politik dan pendekataan minimalis ala se…