Artikel ini membahas merosotnya nilai tukar rupiah dan kebijakan moneter yang dinilai tidak efektif dan berpotensi menjadi "bom waktu" bagi ekonomi masyarakat. Krisis likuiditas yang terjadi menyebabkan bank-bank kesulitan dan bunga pinjaman melonjak tajam. Krisis ini juga dipicu oleh kebijakan yang terkesan panik dari otoritas moneter.
Jajak pendapat ini menunjukkan bahwa setelah 18 bulan pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, publik semakin tidak puas dengan kinerjanya. Ketidakpuasan ini dominan dalam mengatasi masalah ekonomi, politik, dan penegakan hukum. Secara spesifik, 93 persen responden tidak puas dengan penanganan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sementara itu, 90 persen responden tidak puas dengan …
Artikel ini melaporkan pembentukan Komite Bangkit Indonesia (KBI) di Jawa Timur, yang dipimpin oleh Rizal Ramli. Tujuannya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan kegagalan pembangunan selama 40 tahun terakhir dan pentingnya menemukan jalan baru menuju kemakmuran. Rizal Ramli juga menyerukan pentingnya memilih pemimpin yang peduli dengan rakyat dan mengkritik karakter pemimpin yang masih feoda…
Artikel ini membahas sosok Rizal Ramli, yang meskipun populer di dalam negeri, masih dinilai keliru oleh sebagian elite ekonomi sebagai figur anti-pasar dan inward looking. Dokumen ini membuktikan sebaliknya dengan menunjukkan partisipasinya dalam The United Nation's Second Advisory Panel Meeting di New York dan Washington DC pada Juni 2012, di mana ia akan memaparkan enam makalah. Sebagai pena…
Artikel ini berisi pandangan Rizal Ramli mengenai kondisi ekonomi Indonesia. Ia memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami titik balik kebangkitan pada semester pertama 2006, namun ternyata prediksinya meleset. Ia mengkritik tim ekonomi pemerintahan yang dinilainya terlalu fokus pada indikator finansial dan mengabaikan sektor riil. Akibatnya, terjadi kelumpuhan pemerintahan (governmen…
Artikel ini berpendapat bahwa target infrastruktur pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak realistis dan persiapannya tidak memadai. Enam bulan setelah acara "Infrastructure Summit" pada Januari 2005, belum ada satu pun proyek infrastruktur yang dilaksanakan. Tim Ekonomi kabinet dinilai gagal memahami masalah riil dalam pembangunan infrastruktur. Penulis mengkritik target pembangunan …
Dokumen ini berpendapat bahwa pemulihan krisis ekonomi di Indonesia pasca-Soeharto membutuhkan pemimpin yang kredibel dan dipercaya, baik di dalam maupun luar negeri. Pemerintah Habibie dinilai sebagai "merek baru dengan barang lama" karena tim ekonominya berasal dari era Soeharto, sehingga tidak ada terobosan baru yang inovatif. Krisis ekonomi saat itu semakin memburuk, dibuktikan dengan kurs …
Artikel ini melaporkan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang penurunan pengangguran dinilai janggal oleh Tim Indonesia Bangkit (TIB). TIB berpendapat bahwa penurunan tingkat pengangguran terbuka yang diumumkan BPS tidak mencerminkan kondisi riil masyarakat. Kejanggalan ini, menurut TIB, disebabkan oleh peningkatan drastis pada rasio penciptaan lapangan kerja, peningkatan jumlah pekerja…
Dokumen ini berisi lampiran-lampiran terkait pemulihan PT PLN, termasuk opsi-opsi pemulihan (restrukturisasi utang dan/atau revaluasi aset), surat undangan rapat terbatas dari Sekretariat Wakil Presiden mengenai kebijakan pemulihan PT PLN, surat Menteri Keuangan tentang restrukturisasi utang SLA PT (Persero) PLN, laporan Tim Keppres 133/2000 tentang perkembangan hasil renegosiasi kontrak khusus…
Dokumen ini merupakan studi kasus mengenai rancangan kebijakan ekonomi internasional untuk negara berkembang, dengan fokus pada Kolombia. Studi ini menganalisis permasalahan ekonomi Kolombia seperti penurunan pertumbuhan PDB, kesulitan impor, kapasitas berlebih, pengangguran tinggi, dan masalah neraca pembayaran. Tim studi mengembangkan kebijakan promosi ekspor dengan menganalisis sektor-sektor…
Dokumen ini merinci perjalanan dan kebijakan Rizal Ramli selama menjabat di pemerintahan Indonesia dari tahun 2000 hingga 2001, meliputi posisinya sebagai Kepala Bulog, Sekretaris Tim Monitoring Program Percepatan Pemulihan Ekonomi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK), dan Ketua Tim Keppres 133, hingga Menteri Keuangan. Dokumen ini menyoroti be…
Ketergantungan Indonesia terhadap negara-negara maju (OECD) relatif cukup tinggi terutama dalam arus perdagangan, investasi (langsung maupun portfolio) dan utang (pemerintah dan swasta). Di tahun 1996, pada saat pertumbuhan ekonomi di negara-negara OECD mengalami perbaikan dan dalam kondisi lingkungan internasional yang umumnya menguntungkan (favourable), Indonesia ternyata tidak mampu menarik …
Paper yang menjadi Kata Pengantar untuk buku "Globalisasi Menghempas Indonesia" (LP3ES, 2006). Pada Kata Pengantar ini penulis memaparkan berbagai mitos dan kegagalan program IMF di Indonesia. Mitos bahwa IMF sebagai dewa penyelamat ekonomi, ternyata adalah dewa amputasi ekonomi di mana biaya amputasinya itu dibebankan kepada negara yang menjadi pasien IMF.
Wawancara wartawan "Suara Pembaruan" dengan Dr. Rizal Ramli yang membahas kondisi ekonomi pada masa Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Paper hasil diskusi dan perumusan Indonesia Bangkit pasca-IMF. Pada diskusi ini dirumuskanlah Skenario Indonesia Bangkit pasca-IMF. Berbagai terobosan yang dirumuskan dalam skenario ini merupakan alternatif untuk mengatasi krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Piagam ucapan terima kasih dan penghargaan untuk Dr. Rizal Ramli yang ikut serta memeriahkan Lustrum ke-8 Fakultas Ekonomi UGM sebagai pemakalah.
Pointer pidato dalam Konbes NU
Paper yang berisi tentang evaluasi terhadap paket-paket kebijakan ekonomiyang dikeluarkan oleh Menko Budiono. Dari evaluasi yang mendalam, maka dapat disebutkan bahwa paket-paket kebijakan ekonomi tersebut nyaring bunyinya, tetapi kosong isinya. Dari berbagai evaluasi tersebut di atas, menjadi sangat jelas kemudian, mengapa janji dan program ekonomi SBY-JK yang ambisius, tetapi achievable, tern…
Paper yang membahas Overview Ekonomi Indonesia 2019
Paper yang membahas optimisme pemerintah dalam perbaikan ekonomi nasional. Menurut penulis, optimisme tersebut harus dilaksanakan dengan terlebih dahulu memperhatikan indikator-indikator makroekonomi sehingga optimisme itu menjadi terukur dan tidak over.
Paper yang membahas kiprah Dr. Rizal Ramli dalam peranan beliau sebagai ekonom dan pejabat negara. Sebagai seorang ekonom, RR memberikan kritik terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah terkait masalah-masalah ekonomi negara. Kritikan yang diikuti dengan solusi konkret yang masuk akal. Di sisi lain, juga dibahas tentang kebijakan yang diambil RR ketika menjabat sebagai pejabat negara. …
Paper yang membahas tentang kondisi BUMN di bawah pimpinan Menteri BUMN, Rini Soemarno. Dipaparkan secara rinci kondisi BUMN, masalah yang dihadapi, dan alternatif solusi untuk memperbaiki kondisi keuangan BUMN-BUMN tersebut.
Transkrip wawancara wartawan CNBC Indonesia (Aline Wiratmaja) dengan Dr. Rizal Ramli. Wawancara ini membahas tentang nasib ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Dr. Rizal Ramli memaparkan tentang dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia. Dipaparkan juga alternatif solusi dan langkah-langkah taktis untuk mengatasi dampak tersebut.
Artikel yang membahas tentang persetujuan NAFTA yang baru disepakati. Persetujuan NAFTA merupakan respon USA terhadap pembentukan EEC dan upaya untuk menghadapi penetrasi produk=produk Jepang dan negara dunia ketiga lainnya. Dalam artikel ini juga dibahas dampak dari NAFTA ini terhadap regional ASEAN umumnya, dan Indonsia pada khususnya.
Paper yang membahas tentang mitos-mitos tentang IMF yang dikembangkan oleh mafia ekonom orde baru. Pemerintahan orde baru seringkali mengandalkan IMF untuk sebagai "dewa penyelamat" perekonomian Indonesia. Penulis membantah mitos ini dengan analisis yang kritis. Menurut penulis, IMF bukanlah "dewa penyelamat", sebaliknya IMF adalah "dewa amputasi" perekonomian, di mana biaya amputasinya itu dib…
Paper yang membahas tentang euforia berlebihan tentang pemulihan ekonomi Indonesia. Beberapa waktu terakhir ini tampak suatu euforia yang berlebihan di media massa, bahwa perekonomian Indonesia sudah betul-betul pulih. Landasan yang menjadi dasar penilaian tersebut terutama adalah penguatan nilai tukar rupiah dan indeks harga saham di bursa efek Jakarta. Harus diakui, dari satu segi, euforia te…
Pointer yang menjelaskan bahwa Menteri Keuangan seharusnya menjadi motor pemulihan ekonomi Nasional, bukan hanya sekadar kasir negara. Penulis mengkritisi pengangkatan menteri pada awal pemerintahan Gus dur, terutama menteri di sektor perekonomian, yang dinilai berdasarkan akomodasi politik. Penulis menyarankan agar Presideen Gus Dur segera mereorganisasi tim ekonomi dengan menempatkan profesio…
Tulisan dalam rangka peringatan Haul Gus Dur. Tulisan ini mendeskripsikan hubungan penulis dengan Presiden Gus Dur.
Matrik tentang "Policy Performance" dan langkah-langkah ke depannya