Dokumen ini adalah kumpulan kliping berita dan wawancara dari berbagai surat kabar (Republika, Merdeka, Bisnis Indonesia, Suara Pembaruan, Kompas, The Observer, The Jakarta Post, Media Indonesia) yang terbit pada tahun 2000, berfokus pada sepak terjang Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, tim ekonomi kabinet baru, kebijakan ekonomi Indonesia, hubungan dengan IMF, restrukturisas…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dari berbagai media cetak Indonesia dan internasional (seperti The Jakarta Post, Bisnis Indonesia, Kompas, Media Indonesia, Republika, Suara Karya, Suara Pembaruan, Asian Wall Street Journal) yang terbit antara Januari hingga Juni 1998. Topik utama yang dibahas adalah krisis ekonomi dan moneter di Indonesia pada periode tersebut, termasuk peran IMF, ke…
Dokumen ini merupakan kumpulan kliping berita dan artikel opini dari berbagai surat kabar Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2003. Topik utamanya adalah mengenai program Dana Moneter Internasional (IMF) di Indonesia, rencana pengakhiran program tersebut (exit strategy), opsi-opsi yang diajukan, pandangan para ekonom dan pejabat pemerintah, serta dampak pasca-IMF terhadap perekonomian Indones…
Dokumen ini berisi kliping berita dari beberapa media cetak pada tanggal 31 Mei 2001, yang fokus pada isu ekonomi dan politik di Indonesia. Topik utama meliputi kritik terhadap IMF oleh PM Mahathir Muhammad dan para pemimpin G-15, upaya Indonesia untuk melakukan imbal dagang dengan beberapa negara, kemunculan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kekuatan politik, tudingan IMF memaksakan masukan tim…
Artikel ini membahas tentang pertemuan ekonomi mingguan yang dipimpin oleh Presiden Abdurrahman Wahid setiap hari Senin. Pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antar menteri ekonomi dan membantu menyelesaikan masalah ekonomi di Indonesia, seperti utang luar negeri perusahaan, program restrukturisasi bank, iklim investasi, desentralisasi, dan implementasi reformasi yang disepakat…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dari beberapa media cetak (Suara Karya, Investor Daily, Jinar Harapan, Bisnis Indonesia) yang terbit pada tanggal 23, 24, 25, dan 26 Januari 2007. Topik utama yang dibahas adalah peran Dana Moneter Internasional (IMF) di Indonesia yang dianggap tidak relevan lagi, keputusan pemerintah Indonesia untuk melunasi utang kepada IMF pada tahun 2006, serta pem…
Dokumen ini berisi kumpulan berita dari berbagai media cetak pada bulan November 2008. Topik utama yang dibahas adalah rencana pemerintah Indonesia untuk kembali meminjam dana dari Dana Moneter Internasional (IMF) di tengah krisis keuangan global. Artikel-artikel tersebut menyoroti pro dan kontra pinjaman IMF, dampak yang dikhawatirkan terhadap nilai tukar rupiah dan perekonomian Indonesia, ser…
Artikel ini membahas pandangan ekonom Rizal Ramli bahwa pakem ekonomi ala IMF yang dijalankan tim ekonomi saat itu menjadi penyebab kekalahan PDI Perjuangan dalam pemilu 5 April 2004. Rizal Ramli berpendapat bahwa fokus pada stabilitas finansial dan penurunan suku bunga tidak efektif dalam menurunkan pengangguran, yang justru meningkat. Hal ini menyebabkan Megawati kalah di kalangan rakyat bias…
Dokumen ini berisi kliping berita dari beberapa media cetak, terutama mengenai Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, serta dampaknya terhadap Indonesia di awal tahun 2000-an. Topik yang dibahas meliputi kritik terhadap IMF dan Bank Dunia (termasuk oleh Joseph Stiglitz), perundingan Indonesia dengan Paris Club dan IMF terkait utang, upaya pemerintah Indonesia mengatasi defisit APBN, s…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dari berbagai media massa Indonesia (dan satu artikel The Jakarta Post) yang diterbitkan pada tahun 2001. Berita-berita ini fokus pada hubungan Indonesia dengan Dana Moneter Internasional (IMF), khususnya mengenai pembahasan amandemen UU Bank Indonesia (UU BI), penundaan pencairan pinjaman IMF, upaya restrukturisasi utang dan penjualan aset BPPN, desen…
Dokumen ini adalah kliping berita dari beberapa media massa (Rakyat Merdeka, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Koran Tempo, The Jakarta Post) yang terbit pada tahun 2002. Artikel-artikel ini berfokus pada pandangan dan kritik Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian, terhadap IMF dan kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia terkait IMF. Rizal Ramli secara konsisten menyuarakan penolakan terhadap p…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dari surat kabar Bisnis Indonesia dan Media Indonesia pada Februari-Maret 2003. Artikel-artikel tersebut membahas mengenai skenario "Indonesia Bangkit" yang digagas oleh sekitar 35 ekonom, dikoordinasi oleh Rizal Ramli, untuk mengakhiri program Dana Moneter Internasional (IMF). Skenario ini mencakup 15 langkah strategis (7 jangka pendek dan 8 jangka pa…
Artikel ini membahas ketidakjelasan tuntutan Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap Indonesia, lambannya pencairan dana bantuan, serta dampak ekonomi dan sosial yang terjadi. Artikel ini juga menyoroti pro-kontra penerapan currency board system (CBS) di Indonesia dan sikap IMF yang mengancam akan membekukan bantuan jika CBS diterapkan tanpa konsultasi. Beberapa pakar ekonomi dan pejabat peme…
Dokumen ini merupakan kumpulan kliping berita dari tahun 1999-2003 yang membahas peran IMF (International Monetary Fund) di Indonesia, khususnya terkait dengan kritik terhadap kebijakan IMF yang dinilai merugikan perekonomian Indonesia, isu utang, dan saran untuk mengakhiri kerja sama dengan IMF. Beberapa tokoh yang disebut dalam kliping ini antara lain Rizal Ramli, Jesus Estanisiao, Olam Chaip…
Artikel-artikel ini membahas tentang uji materiil UU No 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang di Mahkamah Konstitusi. Rizal Ramli dan Surya Candra berpendapat bahwa beberapa undang-undang di Indonesia, termasuk UU Kepailitan, lebih mengamankan kepentingan pemodal asing dan kreditor daripada hak-hak warga negara, khususnya buruh. Disoroti perbedaan penangana…
Artikel ini membahas pandangan Rizal Ramli mengenai kebijakan uang ketat yang diterapkan pemerintah untuk mengatasi krisis finansial. Menurutnya, kebijakan tersebut keliru dan menyarankan pemerintah untuk menurunkan suku bunga bank agar sektor riil bisa berjalan, serta tidak hanya menuruti kemauan IMF. Ia juga menyoroti bahwa kenaikan inflasi bukan hanya akibat kebijakan tersebut, melainkan kar…
Artikel ini membahas kasus dugaan penyimpangan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menyatakan bahwa Lembaga Moneter Internasional (IMF) paling bertanggung jawab karena memaksa penutupan 16 bank pada November 1997 tanpa persiapan memadai, yang menyebabkan penarikan tabungan massal, anjloknya nilai rupiah, dan aliran modal keluar. Rizal juga menyar…
Dokumen ini membahas tekanan IMF terhadap Indonesia, khususnya terkait dengan tidak dicairkannya bantuan $400 juta. Penulis berpendapat bahwa sikap keras IMF ini tidak beralasan, mengingat Indonesia telah memenuhi sebagian besar persyaratan Letter of Intent. Artikel ini menyoroti permasalahan audit Bank Indonesia yang menunjukkan hilangnya lebih dari $9 miliar, dan bahwa pemerintah Indonesia me…
Artikel ini membahas pilihan-pilihan atau opsi-opsi mengenai cara mengakhiri program bantuan darurat IMF (Extended Fund Facility/EFF), terutama apakah Indonesia harus tetap dimandori oleh IMF atau tidak. Penulis, Kwik Kian Gie, berpendapat bahwa Indonesia seharusnya melunasi seluruh utangnya kepada IMF agar terbebas dari pemandoran, karena utang tersebut tidak bisa digunakan sebelum cadangan de…
Artikel ini membahas tentang diagnosis krisis ekonomi Indonesia oleh Dana Moneter Internasional (IMF) yang dinilai keliru, serta pengakuan pejabat senior IMF bahwa lembaga tersebut tidak menguasai masalah mikro ekonomi di Indonesia. Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, ekonom Frans Seda, Arief R. Karseno, dan Putu Ary Suta memberikan pandangan kritis terhadap rekomendasi kebijakan IMF yang di…
Artikel ini membahas bagaimana kelompok ekonom yang dikenal sebagai "Mafia Berkeley" telah menentukan strategi dan kebijakan ekonomi Indonesia selama hampir 40 tahun (1966-2006). Artikel ini mengkritik dampak kebijakan kelompok tersebut yang menyebabkan Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara Asia lainnya, ketimpangan pendapatan, utang besar, dan kerapuhan struktural ekonomi. Artikel in…
Artikel ini membahas bagaimana atas nama pemulihan ekonomi dan menarik investor asing, pemerintah Indonesia terus menjual aset-aset bagus di BPPN dan BUMN. Penulis berpendapat bahwa jika saran IMF terus diikuti, Indonesia akan kembali dijajah oleh bangsa asing dalam 10 tahun mendatang. Artikel ini menyoroti kasus-kasus seperti penjualan UD Tambak Udang Berdikari kepada pengusaha Kanada, dan aku…
Dokumen ini adalah wawancara dengan Joseph E. Stiglitz, seorang ekonom penerima Nobel dan kritikus IMF. Stiglitz membahas pandangannya tentang peran IMF, kritik terhadap kebijakan IMF, terutama selama krisis Asia, dan isu-isu terkait liberalisasi pasar modal. Dia juga berbicara tentang perlunya keseimbangan antara peran pasar dan pemerintah, serta eksplorasi kontrol modal.
Artikel ini membahas kritik Rizal Ramli terhadap kebijakan-kebijakan International Monetary Fund (IMF) di Indonesia sejak krisis ekonomi tahun 1997. Ramli berpendapat bahwa kebijakan IMF justru memperburuk krisis ekonomi Indonesia dan menciptakan jebakan utang. Artikel ini juga membongkar mitos-mitos seputar peran IMF di Indonesia.
Dokumen ini membahas krisis ekonomi dan politik yang dihadapi Indonesia secara bersamaan. Penulis berpendapat bahwa Presiden Suharto, yang telah berkuasa selama 33 tahun, kini menjadi masalah utama bagi Indonesia. Dokumen ini juga menganalisis dampak krisis mata uang, kelemahan struktural ekonomi Indonesia, dan peran IMF dalam situasi tersebut, termasuk kritik terhadap kebijakan IMF yang diangg…
Artikel ini membahas mengenai pro dan kontra bantuan IMF untuk Indonesia pada tahun 1997. Probosutedjo, seorang pengusaha, berpendapat bahwa persyaratan IMF terlalu mendikte dan Indonesia seharusnya bisa mengatasi masalah ekonomi dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan pendapatan dari dalam negeri. Ia menyoroti masalah utang luar negeri yang semakin besar dan kesenjangan ekonomi yang tidak a…
Dokumen ini membahas tentang krisis moneter yang terjadi di Thailand pada tahun 1997 dan dampaknya, serta perbandingannya dengan kondisi di Indonesia. Dokumen ini juga menyoroti peran IMF dalam penanganan krisis tersebut.
Dokumen ini membahas tentang dugaan konspirasi bisnis-politik di Indonesia, khususnya terkait krisis moneter dan pergantian kabinet pada tahun 1997. Artikel ini menyoroti persaingan antara kelompok teknokrat dan teknologi dalam pemerintahan, serta peran IMF dalam mengatasi krisis. Dokumen ini juga membahas isu kolusi dan kredibilitas Bank Indonesia.
Artikel ini membahas prediksi Econit (lembaga yang dipimpin Rizal Ramli) tentang krisis ekonomi, khususnya mengenai "tahun gelembung" pada tahun 2008 yang berimbas pada perekonomian nasional. Rizal Ramli mengkritik pemerintah SBY dan menteri-menteri ekonominya (termasuk Boediono dan Sri Mulyani) yang mengabaikan peringatan Econit dan mengambil langkah-langkah yang justru dapat memperburuk krisi…
Artikel ini membahas pentingnya percepatan pelunasan utang Indonesia kepada IMF karena pinjaman tersebut hanya berfungsi sebagai cadangan devisa dan tidak bisa digunakan untuk pembangunan. Penulis, Rizal Ramli, memaparkan bagaimana utang tersebut membebani Indonesia dengan bunga yang signifikan dan mengkritik keterlibatan IMF yang justru memperparah krisis ekonomi di Indonesia. Artikel ini juga…