Artikel ini membahas bagaimana kelompok ekonom yang dikenal sebagai "Mafia Berkeley" telah menentukan strategi dan kebijakan ekonomi Indonesia selama hampir 40 tahun (1966-2006). Artikel ini mengkritik dampak kebijakan kelompok tersebut yang menyebabkan Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara Asia lainnya, ketimpangan pendapatan, utang besar, dan kerapuhan struktural ekonomi. Artikel in…
Artikel ini membahas bagaimana atas nama pemulihan ekonomi dan menarik investor asing, pemerintah Indonesia terus menjual aset-aset bagus di BPPN dan BUMN. Penulis berpendapat bahwa jika saran IMF terus diikuti, Indonesia akan kembali dijajah oleh bangsa asing dalam 10 tahun mendatang. Artikel ini menyoroti kasus-kasus seperti penjualan UD Tambak Udang Berdikari kepada pengusaha Kanada, dan aku…
Dokumen ini adalah wawancara dengan Joseph E. Stiglitz, seorang ekonom penerima Nobel dan kritikus IMF. Stiglitz membahas pandangannya tentang peran IMF, kritik terhadap kebijakan IMF, terutama selama krisis Asia, dan isu-isu terkait liberalisasi pasar modal. Dia juga berbicara tentang perlunya keseimbangan antara peran pasar dan pemerintah, serta eksplorasi kontrol modal.
Artikel ini membahas kritik Rizal Ramli terhadap kebijakan-kebijakan International Monetary Fund (IMF) di Indonesia sejak krisis ekonomi tahun 1997. Ramli berpendapat bahwa kebijakan IMF justru memperburuk krisis ekonomi Indonesia dan menciptakan jebakan utang. Artikel ini juga membongkar mitos-mitos seputar peran IMF di Indonesia.
Dokumen ini membahas krisis ekonomi dan politik yang dihadapi Indonesia secara bersamaan. Penulis berpendapat bahwa Presiden Suharto, yang telah berkuasa selama 33 tahun, kini menjadi masalah utama bagi Indonesia. Dokumen ini juga menganalisis dampak krisis mata uang, kelemahan struktural ekonomi Indonesia, dan peran IMF dalam situasi tersebut, termasuk kritik terhadap kebijakan IMF yang diangg…
Artikel ini membahas mengenai pro dan kontra bantuan IMF untuk Indonesia pada tahun 1997. Probosutedjo, seorang pengusaha, berpendapat bahwa persyaratan IMF terlalu mendikte dan Indonesia seharusnya bisa mengatasi masalah ekonomi dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan pendapatan dari dalam negeri. Ia menyoroti masalah utang luar negeri yang semakin besar dan kesenjangan ekonomi yang tidak a…
Dokumen ini membahas tentang krisis moneter yang terjadi di Thailand pada tahun 1997 dan dampaknya, serta perbandingannya dengan kondisi di Indonesia. Dokumen ini juga menyoroti peran IMF dalam penanganan krisis tersebut.
Dokumen ini membahas tentang dugaan konspirasi bisnis-politik di Indonesia, khususnya terkait krisis moneter dan pergantian kabinet pada tahun 1997. Artikel ini menyoroti persaingan antara kelompok teknokrat dan teknologi dalam pemerintahan, serta peran IMF dalam mengatasi krisis. Dokumen ini juga membahas isu kolusi dan kredibilitas Bank Indonesia.
Artikel ini membahas prediksi Econit (lembaga yang dipimpin Rizal Ramli) tentang krisis ekonomi, khususnya mengenai "tahun gelembung" pada tahun 2008 yang berimbas pada perekonomian nasional. Rizal Ramli mengkritik pemerintah SBY dan menteri-menteri ekonominya (termasuk Boediono dan Sri Mulyani) yang mengabaikan peringatan Econit dan mengambil langkah-langkah yang justru dapat memperburuk krisi…
Artikel ini membahas pentingnya percepatan pelunasan utang Indonesia kepada IMF karena pinjaman tersebut hanya berfungsi sebagai cadangan devisa dan tidak bisa digunakan untuk pembangunan. Penulis, Rizal Ramli, memaparkan bagaimana utang tersebut membebani Indonesia dengan bunga yang signifikan dan mengkritik keterlibatan IMF yang justru memperparah krisis ekonomi di Indonesia. Artikel ini juga…
Dokumen ini berisi catatan mengenai strategi dan tujuan untuk mereformasi keuangan global, terutama yang berkaitan dengan isu-isu seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO. Dokumen ini juga membahas "Washington Consensus" dan membandingkannya dengan "Bandung Consensus" sebagai alternatif. Selain itu, ada catatan tentang tantangan di Eropa, upaya mendorong pemikiran ekonomi alternatif di Indonesia, dan p…
Artikel ini membahas perjalanan dan pandangan Rizal Ramli, terutama terkait kritiknya terhadap kebijakan ekonomi Indonesia yang dianggap neoliberal dan subordinasi kepentingan internasional. Penulis menyoroti alasan Rizal Ramli tidak masuk kabinet pada tahun 2004 (meskipun sempat dikabarkan akan menduduki posisi Menteri Keuangan atau Perekonomian), yang menurut beberapa ekonom, disebabkan oleh …
rtikel ini berisi wawancara dengan Direktur ECONIT Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan di era kepemimpinan Gus Dur. Ia berpendapat bahwa ekonomi Indonesia terpuruk akibat pemerintah tidak punya visi, yang ditandai dengan peningkatan pengangguran akibat deindustrialisasi. Rizal Ramli mengkritik klaim pemerintah Megawati bahwa kondisi ekonomi membaik, karena perbaikan yang…
Dokumen ini membahas peran Indonesia dalam G20, sebuah forum yang terdiri dari para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 19 negara dan Uni Eropa. G20 dibentuk pada tahun 1999 dan para Kepala Negara/Pemerintahan G20 pertama kali bertemu pada tahun 2008 sebagai respons terhadap krisis keuangan 2008 dan pergeseran kekuatan ekonomi ke Asia. Dokumen ini menyoroti bahwa G20 adalah organisa…
Dokumen ini mengusulkan "Skenario Indonesia bangkit" yang berisi 15 langkah strategis untuk pemulihan ekonomi, terdiri dari 7 langkah jangka pendek dan 8 langkah jangka panjang. Langkah pertama yang disarankan adalah mengakhiri program Dana Moneter Internasional (IMF) karena dampaknya yang negatif terhadap kebangkrutan usaha, perbankan nasional, dan peningkatan utang. Dokumen ini juga mengusulk…
Paper yang merupakan bagian pertama dari rangkaian tulisan yang membahas tentang keterlibatan Dr. Rizal Ramli untuk menjadikan Indonesia lebih baik.
Paper yang menganalisis sejumlah saran yang diungkapkan selama sidang CGI di Paris. Penulis membahas secara detail plus dan minus saran-saran hasil sidang CGI tersebut. Menurut penulis, saran-saran tersebut tidak semuanya benar dalam konteks penerapannya di Indonesia.
Paper yang menganalisis sejumlah saran yang diungkapkan selama sidang CGI di Paris. Penulis membahas secara detail plus dan minus saran-saran hasil sidang CGI tersebut. Menurut penulis, saran-saran tersebut tidak semuanya benar dalam konteks penerapannya di Indonesia.
Paper yang menjadi Kata Pengantar untuk buku "Globalisasi Menghempas Indonesia" (LP3ES, 2006). Pada Kata Pengantar ini penulis memaparkan berbagai mitos dan kegagalan program IMF di Indonesia. Mitos bahwa IMF sebagai dewa penyelamat ekonomi, ternyata adalah dewa amputasi ekonomi di mana biaya amputasinya itu dibebankan kepada negara yang menjadi pasien IMF.
Paper hasil diskusi dan perumusan Indonesia Bangkit pasca-IMF. Pada diskusi ini dirumuskanlah Skenario Indonesia Bangkit pasca-IMF. Berbagai terobosan yang dirumuskan dalam skenario ini merupakan alternatif untuk mengatasi krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Paper yang membahas tentang mitos-mitos tentang IMF yang dikembangkan oleh mafia ekonom orde baru. Pemerintahan orde baru seringkali mengandalkan IMF untuk sebagai "dewa penyelamat" perekonomian Indonesia. Penulis membantah mitos ini dengan analisis yang kritis. Menurut penulis, IMF bukanlah "dewa penyelamat", sebaliknya IMF adalah "dewa amputasi" perekonomian, di mana biaya amputasinya itu dib…
Paper yang membahas tentang kegagalan IMF di Indonesia. Sejak dirawat IMF hingga kini, Indonesia tidak menunjukkan tanda-tanda vital kesembuhan ekonomi, malah semakin parah. Bila sudah begini, masih relevankah pertanyaan tentang perpanjangan kontrak dengan IMF dikemukakan? Mumpung bulan November belum tiba.
Paper yang membahas tentang malpraktek yang dilakukan IMF dalam menangani krisis ekonomi di Indonesia. Pemerintah Indonesia seringkali mengambil resep IMF untuk mengatasi krisis. Namun di balik resep IMF tersebut ternyata bukan menjadi "dewa penyelamat", sebaliknya menjadi "dewa amputasi" bagi perekonomian Indonesia. Pada paper ini juga dibahas tentang mitos-mitos tentang IMF yang dikembangk…
Paper yang membahas tentang malpraktek yang dilakukan IMF dalam menangani krisis ekonomi di Indonesia. Pemerintah Indonesia seringkali mengambil resep IMF untuk mengatasi krisis. Namun di balik resep IMF tersebut ternyata bukan menjadi "dewa penyelamat", sebaliknya menjadi "dewa amputasi" bagi perekonomian Indonesia. Pada paper ini juga dibahas tentang mitos-mitos tentang IMF yang dikembangk…
Paper yang membahas kegagalan "Mafia Berkeley" di Indonesia. Mafia Berkeley telah gagal membawa Indonesia menjadi negara yang sejahtera dan besar di Asia walaupun didukung regim otoriter selama 32 tahun. Mafia Berkeley juga gagal melakukan reformasi terhadap birokrasi dan justru mendorong pegawai negeri dan ABRI untuk bertindak koruptif karena penentuan skala gaji yang sangat tidak manusiawi. K…
Paper yang mengetengahkan review pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2001. Persepsi publik pada prospek ekonomi Indonesia sangat berbeda dengan realitasnya. Di tengah kericuhan dunia politik yang belum kunjung mereda, slowdown ekonomi dunia, dan pesimisme masyarakat pada prospek pemulihan, ekonomi Indonesia kuartal pertama tahun 2001 ternyata masih tumbuh 4,01 persen. Ekonomi Indone…
Paper yang membahas krisis Argentina dan Indonesia. Argentina yang selalu mengikuti saran IMF untuk mengatasi krisis yang terjadi. Namun, saran IMF tersebut ternyata merupakan perangkap utang dan ketergantungan yang panjang. Belajar dari krisis di Argentina, sudah waktunya bangsa kita belajar untuk menghilangkan ketergantungan pada IMF yang hanya akan mampu menciptakan stabilitas temporer dan s…
Paper yang membahas kinerja program IMF dan Indonesia pasca-IMF. Pembahasan mendalam tentang pengalaman empirik egagalan IMF di beberapa negara. Tingkat keberhasilan program IMF hanya sekitar 30%. Selain itu, paper ini juga memberikan solusi, bagaimana perekonomian Indonesia pasca-IMF
Paper yang membahas tentang kejanggalan di balik sikap IMF atas potongan utang UKM. Keberatan sejumlah kalangan mengenai haircut utang dalam restrukturisasi utang UKM patut dipertanyakan. Apalagi Dana Moneter Internasional (IMF) sampai ikut-ikutan keberatan terhadap kebijakan pemerintah mengenai rencana pemotongan sebagian utang usaha kecil dan menengah tersebut, sampai harus masuk ke dalam …
Paper yang membahas tentang ketiadaan langkah dan upaya kreatif dan mandiri dari pemerintah dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang terjadi.