Dokumen ini adalah kliping biografi Rizal Ramli bagian kedua, yang mencakup periode 31 Agustus 1991 hingga 18 Mei 1998. Kliping ini berisi berbagai artikel dari media cetak yang membahas pandangan, analisis, dan kegiatan Rizal Ramli sebagai ekonom dan tokoh publik, terutama terkait kebijakan ekonomi di Indonesia pada masa tersebut. Topik yang dibahas meliputi harga listrik, kenaikan tarif, dere…
Dokumen ini merupakan kumpulan kliping berita dari berbagai media massa (Kompas, Bisnis Indonesia, The Jakarta Post, Rakyat Merdeka, Koran Tempo, Media Indonesia) yang terbit pada bulan Juni dan Juli 2003. Topik utama kliping ini adalah pembahasan seputar Dana Moneter Internasional (IMF) dan strategi Indonesia setelah berakhirnya program IMF pada akhir tahun 2003. Berbagai aspek yang dibahas me…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dan artikel dari berbagai media cetak yang diterbitkan antara Januari hingga Agustus 1997. Topik yang dibahas sangat beragam, mencakup industri (terutama industri barang modal, tekstil, pesawat terbang, perkapalan, semen, dll.), ekonomi (kebijakan deregulasi, utang luar negeri, efisiensi dan daya saing, kesenjangan ekonomi, krisis moneter, Bank Indones…
Dokumen ini merupakan kumpulan kliping berita dan artikel opini dari berbagai surat kabar Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2003. Topik utamanya adalah mengenai program Dana Moneter Internasional (IMF) di Indonesia, rencana pengakhiran program tersebut (exit strategy), opsi-opsi yang diajukan, pandangan para ekonom dan pejabat pemerintah, serta dampak pasca-IMF terhadap perekonomian Indones…
Dokumen ini berisi kumpulan berita dan artikel dari berbagai media massa (Investor Daily, Koran Jakarta, Bisnis, Rakyat Merdeka, Suara Karya, Neraca, Indopos, SI) yang meliput deklarasi Forum Ekonom Indonesia pada hari Minggu, 17 Januari 2010 di Jakarta. Forum ini mengkritisi kinerja pemerintah, khususnya program 100 hari kerja, pertumbuhan ekonomi yang belum optimal, masalah struktural ekonomi…
Dokumen ini berisi kliping berita dari beberapa media cetak (Bisnis, Republika, Kompas) tertanggal 31 Mei 2000. Topik utama yang dibahas adalah optimisme Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terkait penguatan rupiah dan kebijakan pemerintah untuk tidak merevisi APBN 2000, meskipun ada fluktuasi nilai tukar. Berita juga mencakup analisis dari ekonom mengenai optimisme pemerintah, pergerakan Inde…
Dokumen ini merupakan kumpulan kliping berita dari beberapa media cetak di bulan Januari 2008, yaitu Bisnis Indonesia, The Jakarta Post, Media Indonesia, Suara Karya, dan Investor Daily. Topik utama yang dibahas meliputi: Perekonomian Indonesia: Prediksi perlambatan pertumbuhan ekspor RI oleh Deutsche Bank, target ekspor pemerintah, skenario harga minyak mentah, serta upaya pemerintah dalam pe…
Dokumen ini merupakan kumpulan berita/artikel dari beberapa media cetak yang terbit pada tanggal yang sama. Info detail spesifik? Summary: Dokumen ini berisi kliping berita dari beberapa media cetak (Kompas, Rakyat Merdeka, Investor Daily, The Jakarta Post, Suaka Karya, Koran Tempo, Sinar Harapan, The Point, Non Stop) pada tanggal 28 Desember 2007. Topik utamanya adalah refleksi akhir tahun me…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dari berbagai media cetak Indonesia yang terbit pada tanggal 1 dan 2 November 2007. Topik utama yang dibahas adalah deklarasi "Komite Bangkit Indonesia" yang digagas oleh Rizal Ramli. Deklarasi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh politik dan akademisi nasional yang menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi bangsa, khususnya di bidang ekonomi dan kepemimpi…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dari berbagai media massa Indonesia (dan satu artikel The Jakarta Post) yang diterbitkan pada tahun 2001. Berita-berita ini fokus pada hubungan Indonesia dengan Dana Moneter Internasional (IMF), khususnya mengenai pembahasan amandemen UU Bank Indonesia (UU BI), penundaan pencairan pinjaman IMF, upaya restrukturisasi utang dan penjualan aset BPPN, desen…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dari surat kabar Bisnis Indonesia dan Media Indonesia pada Februari-Maret 2003. Artikel-artikel tersebut membahas mengenai skenario "Indonesia Bangkit" yang digagas oleh sekitar 35 ekonom, dikoordinasi oleh Rizal Ramli, untuk mengakhiri program Dana Moneter Internasional (IMF). Skenario ini mencakup 15 langkah strategis (7 jangka pendek dan 8 jangka pa…
Dokumen ini adalah kumpulan kliping berita dari tahun 2001 yang sebagian besar berfokus pada pernyataan dan kebijakan Rizal Ramli sebagai Menko Perekonomian. Berita-berita tersebut mencakup berbagai topik ekonomi seperti: Usulan pembubaran Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) dan pembentukan Komisi Pengembangan Industri Informatika dan Telekomunikasi Indonesia (PIITI). Strategi pemerint…
Artikel ini membahas tentang Dr. Rizal Ramli, seorang ekonom terkemuka Indonesia, yang memiliki kecintaan terhadap musik, khususnya jazz dan klasik. Artikel ini menyoroti bagaimana musik menjadi sumber kreativitas baginya dan meningkatkan perasaan, emosi, dan empati terhadap orang lain dan lingkungan. Dijelaskan juga kisah cintanya dengan mendiang istrinya yang seorang pianis, serta pandanganny…
Artikel ini adalah wawancara dengan Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan di era Gus Dur, mengenai kondisi ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Rizal Ramli berpendapat bahwa pemerintah saat itu tidak kredibel dan tidak memiliki visi ekonomi, yang ditandai dengan peningkatan pengangguran, deindustrialisasi, dan "pesta" di sektor finansial yang tid…
Artikel ini membahas ketidakjelasan tuntutan Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap Indonesia, lambannya pencairan dana bantuan, serta dampak ekonomi dan sosial yang terjadi. Artikel ini juga menyoroti pro-kontra penerapan currency board system (CBS) di Indonesia dan sikap IMF yang mengancam akan membekukan bantuan jika CBS diterapkan tanpa konsultasi. Beberapa pakar ekonomi dan pejabat peme…
Dokumen ini merupakan kumpulan kliping berita dari tahun 1999-2003 yang membahas peran IMF (International Monetary Fund) di Indonesia, khususnya terkait dengan kritik terhadap kebijakan IMF yang dinilai merugikan perekonomian Indonesia, isu utang, dan saran untuk mengakhiri kerja sama dengan IMF. Beberapa tokoh yang disebut dalam kliping ini antara lain Rizal Ramli, Jesus Estanisiao, Olam Chaip…
Artikel ini membahas mengenai format privatisasi BUMN yang tepat agar tidak merugikan negara. Penulis menganalisis beberapa kasus privatisasi BUMN di Indonesia, seperti BNI, PGN, Semen Gresik, BCA, dan Indosat, yang dinilai tidak optimal hasilnya. Penulis juga mengemukakan problem-problem privatisasi BUMN di Indonesia, antara lain ketergantungan pada keputusan politik DPR dan kaitannya dengan p…
Artikel ini membahas kelemahan manajemen fiskal Indonesia yang terulang kembali pada tahun 2008, dampak kenaikan harga minyak dan pangan dunia terhadap ekonomi Indonesia, serta kritik terhadap kebijakan pemerintah terkait pertanian, energi, dan program pengentasan kemiskinan. Penulis menyoroti masalah inflasi makanan, percepatan de-industrialisasi, kelambanan pembangunan infrastruktur, dan kega…
Artikel ini membahas prediksi Econit Advisory Group mengenai guncangan ekonomi Indonesia di tahun 2008 akibat derasnya aliran hot money, ancaman kenaikan harga pangan, dan meningkatnya gejala subprime lending. Direktur Utama Econit, Rizal Ramli, membandingkan situasi ini dengan krisis moneter 1997-1998. Kenaikan nilai aset finansial juga memperlambat perkembangan sektor riil. Direktur Pelaksana…
Artikel ini membahas potensi gejolak ekonomi di Indonesia pada tahun 2008, yang dikhawatirkan dapat menyebabkan "hard landing" seperti krisis 1997-1998. Penyebab utamanya adalah gelembung finansial yang membesar sejak 2007 akibat aliran hot money dan missing link antara makroekonomi dan sektor riil. Selain itu, kelangkaan dan kenaikan harga pangan juga menjadi ancaman serius yang dapat memicu m…
Dokumen ini membahas mengenai ancaman kemiskinan dan pengangguran di Indonesia pada tahun 2008, serta upaya pemerintah dalam menanganinya. Artikel ini menyoroti pro-kontra terkait data statistik kemiskinan dan pengangguran, dampak kenaikan harga BBM dan bencana alam, korelasi pertumbuhan ekonomi dengan kemiskinan, skenario pengangguran, serta program-program pemerintah.
Dokumen ini berisi wawancara khusus dengan Dr. Rizal Ramli, Menko Perekonomian saat itu, mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang menurutnya sudah mencapai titik balik dan memasuki tahap pemulihan, meskipun banyak pengamat melontarkan opini negatif tanpa fakta. Rizal Ramli menjelaskan perbedaan antara real economy dan virtual economy, serta memberikan data-data fundamental ekonomi yang menunjukk…
Artikel ini membahas mengapa pemerintah BJ Habibie dan kabinetnya dianggap tidak memiliki legitimasi dan kredibilitas untuk memulihkan ekonomi Indonesia yang semakin parah pada tahun 1998. Penulis artikel berpendapat bahwa Sidang Umum Istimewa (SI) MPR RI untuk memilih presiden dan wakil presiden baru perlu dipercepat. Artikel ini juga menyoroti masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang…
Artikel ini membahas pernyataan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN (P-BUMN) Tanri Abeng mengenai penjualan saham PT Krakatau Steel (KS) sebagai strategi bisnis yang harus dilakukan secara adil. Jika tidak, Indonesia akan "ditembak" di dunia internasional dan investor tidak akan tertarik. Ia juga menjelaskan bahwa proses ini baru tahap awal, masih ada kesempatan bagi pihak lain untuk melakukan st…
Artikel berita ini membahas kekhawatiran bahwa ekonomi Indonesia hanya bisa bertahan tiga bulan pada saat artikel ini ditulis karena tidak memiliki daya dukung yang memadai, dan pemerintah dikhawatirkan tidak mampu membayar gaji PNS dan ABRI. Direktur Econit, Rizal Ramli, menyatakan bahwa penyelesaian masalah politik adalah kunci pemulihan ekonomi, tetapi pemerintah Habibie saat itu tidak memil…
Artikel ini membahas prediksi defisit anggaran pemerintah Indonesia tahun 1998/1999 jika nilai tukar rupiah berada di sekitar Rp 8.000 per dollar AS. Pengeluaran rutin diperkirakan membengkak menjadi Rp 125 triliun, sementara penerimaan hanya Rp 114 triliun. Artikel juga menyoroti kondisi ekonomi Indonesia yang memburuk, ketidakstabilan kurs rupiah, dan masalah legitimasi Presiden Habibie. Eksp…
Artikel ini membahas mengenai monopoli bisnis pupuk urea tablet oleh perusahaan Ariyo Seto Wijoyo, yang dipimpin oleh anak tertua Presiden Suharto, Sigit Harjojudanto. Monopoli ini merugikan pemerintah Indonesia dan menyebabkan ketidakpuasan di kalangan petani. Artikel ini juga menyoroti kemiripan kasus ini dengan monopoli lain yang melibatkan keluarga Suharto dan kritik terhadap praktik-prakti…
Artikel ini membahas mengenai keinginan Bank Dunia agar proses privatisasi BUMN dilakukan secara transparan, kompetitif, dan melibatkan masyarakat luas dalam pengambilan keputusan. Bank Dunia tidak sepakat dengan proses dua tahap dalam privatisasi PT Krakatau Steel (KS) yang dilakukan Menteri Pendayagunaan BUMN (P-BUMN) dengan Ispat International NV. Ispat International NV kemudian membatalkan …
Artikel ini membahas mengenai pro dan kontra bantuan IMF untuk Indonesia pada tahun 1997. Probosutedjo, seorang pengusaha, berpendapat bahwa persyaratan IMF terlalu mendikte dan Indonesia seharusnya bisa mengatasi masalah ekonomi dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan pendapatan dari dalam negeri. Ia menyoroti masalah utang luar negeri yang semakin besar dan kesenjangan ekonomi yang tidak a…