Artikel ini membahas dugaan kesulitan yang dihadapi sejumlah pengusaha besar dalam memperpanjang utang luar negeri mereka, terutama setelah kemerosotan nilai tukar rupiah dan krisis valuta asing. Beban ini sangat dirasakan oleh peminjam yang tidak melakukan hedging. Penjadwalan kembali utang menjadi pilihan utama, namun tergantung pada kesediaan pemberi pinjaman. Artikel ini juga menyoroti kekh…
Paper yang membahas dampak pengetatan moneter bagi perekonomian Indonesia. Indonesia sebetulnya telah melakukan sejumlah kebijaksanaan yang merupakan manifestasi dari pengetatan moneter, yaitu kebijaksaan uang ketat sejak akhir tahun lalu. Pada waktu itu, alasan utama pengetatan moneter adalah kekhawatiran terhadap bahaya inflasi. Jika seandainya dilakukan langkah pengetatan moneter lebih lanj…
Paper yang menjadi Kata Pengantar untuk buku "Globalisasi Menghempas Indonesia" (LP3ES, 2006). Pada Kata Pengantar ini penulis memaparkan berbagai mitos dan kegagalan program IMF di Indonesia. Mitos bahwa IMF sebagai dewa penyelamat ekonomi, ternyata adalah dewa amputasi ekonomi di mana biaya amputasinya itu dibebankan kepada negara yang menjadi pasien IMF.
Paper hasil diskusi dan perumusan Indonesia Bangkit pasca-IMF. Pada diskusi ini dirumuskanlah Skenario Indonesia Bangkit pasca-IMF. Berbagai terobosan yang dirumuskan dalam skenario ini merupakan alternatif untuk mengatasi krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Paper yang membahas tentang sistem neo-liberalisme dalam bidang ekonomi yang menghasilkan jerat utang bagi negara-negara berkembang yang terjerat di dalamnya. Melalui kebijakan yang disebut dengan Konsensus Washington, di mana di balik kebijakan tersebut tersembunyi kepentingan-kepentingan negara adikuasa untukmenguaai perekonomian negara- negara berkembang. Kebijakan Konsensus Washington serin…
Paper ini mencoba merumuskan secara detail tentang kemandirian ekonomi yang harus dianut Indonesia. Kemandirian yang tidak terjebak pada Autarky yang justru menghambat perkembangan ekonomi.
Paper ini membahas tentang perbedaan perlakuan IMF terhadap Indonesia dan Argentina dalam soal pembayaran utang luar negeri. IMF memberikan penundaan waktu pembayaran utang (standstill) pada Argentina selama setahun. Sementara itu, kebijakan standstill ini tidak berlaku untuk Indonesia karena pemerintahan Indonesia tidak melakukan negosiasi dengan maksimal. Akibat dari itu, pos APBN untuk pemba…
Paper yang membahas bahwa kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengatasi krisis ekonomi yang melibatkan IMF yang akan berujung kegagalan. Kebijakan-kebijakan yang dicanangkan IMF justru memperberat krisis di Indonesia: Menurut penulis, IMF merupakan bagian dari masalah.
Sejak dua dekade terakhir, utang luar negeri merupakan dana tambahan untuk mempercepat laju pembagunan Indonesia. Selama itu, pembayaran utang luar negeri belum merupakan beban ekonomi nasional karena sebagian besar cicilan utang masih terdiri dari pembayaran bunga pinjaman. Tetapi sejak beberapa tahun terakhir, cicilan pokok pinjaman harus mulai dibayar sehingga total cicilan jauh lebih be…
Sidang IGGI memutuskan memberi pinjaman pada Indonesia sebesar US$4,75 miliar, termasuk US$1 milyar dalam bentukfast disbursing assistance (FDA). Pada paper ini, penulis mencoba menganalisis dampak dari pinjaman tersebut terhadap perekonomian Indonesia, khususnya pada aspek Neraca Pembayaran.
Paper yang membahas tentang utang luar negeri swasta Indonesia yang kompleks. Paper ini membahas lebih dalam tentang acuan bersama (common framework) yang dapat digunakan untuk melakukan restrukturisasi utang luar negeri swasta Indonesia.