Artikel ini membahas mengenai format privatisasi BUMN yang tepat agar tidak merugikan negara. Penulis menganalisis beberapa kasus privatisasi BUMN di Indonesia, seperti BNI, PGN, Semen Gresik, BCA, dan Indosat, yang dinilai tidak optimal hasilnya. Penulis juga mengemukakan problem-problem privatisasi BUMN di Indonesia, antara lain ketergantungan pada keputusan politik DPR dan kaitannya dengan p…
Artikel ini membahas tentang perombakan pejabat eselon I di Departemen Keuangan dan direksi sejumlah BUMN yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Rizal Ramli. Penggantian ini termasuk Ketua BPPN Edwin Gerungan oleh I Putu Gde Ary Suta, dan Sekretaris Jenderal Depkeu Noor Fuad oleh Widjanarko. Artikel juga menyebutkan rencana penggantian Dirjen Anggaran Anshari Ritonga, Dirjen Bea Cukai Permana Agu…
Artikel ini membahas pernyataan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN (P-BUMN) Tanri Abeng mengenai penjualan saham PT Krakatau Steel (KS) sebagai strategi bisnis yang harus dilakukan secara adil. Jika tidak, Indonesia akan "ditembak" di dunia internasional dan investor tidak akan tertarik. Ia juga menjelaskan bahwa proses ini baru tahap awal, masih ada kesempatan bagi pihak lain untuk melakukan st…
Artikel ini membahas mengenai keinginan Bank Dunia agar proses privatisasi BUMN dilakukan secara transparan, kompetitif, dan melibatkan masyarakat luas dalam pengambilan keputusan. Bank Dunia tidak sepakat dengan proses dua tahap dalam privatisasi PT Krakatau Steel (KS) yang dilakukan Menteri Pendayagunaan BUMN (P-BUMN) dengan Ispat International NV. Ispat International NV kemudian membatalkan …
Artikel ini membahas pernyataan Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli yang mengatakan bahwa penempatan personel Badan Intelijen Negara (BIN) di BUMN atas permintaan lembaga tersebut adalah hal yang lazim. Rizal Ramli memberikan keterangan ini sebagai saksi meringankan bagi terdakwa pembunuhan berencana Munir, Indra Setiawan. Ia menjelaskan bahwa BIN sering meminta bantuan untuk menempatkan person…
Dokumen ini berisi beberapa artikel berita dan surat terkait permasalahan penggabungan (merger) antara PT Natour dan PT Hotel Indonesia Internasional (HII) yang dianggap batal demi hukum. Artikel-artikel tersebut menyoroti berbagai pelanggaran peraturan pemerintah dalam proses penggabungan, kerugian yang mungkin terjadi, serta dampaknya terhadap karyawan dan negara. Dokumen ini juga mencakup su…
Dokumen ini membahas gagasan Rizal Ramli (saat itu Menko Perekonomian) tentang penghapusan kepemilikan silang (cross ownership) dan manajemen silang (cross management) antara PT Telkom dan PT Indosat di puluhan anak perusahaan. Awalnya ide ini ditentang ribuan karyawan PT Telkom, namun setelah pertemuan antara Rizal Ramli, Menteri Perhubungan Agum Gumelar, dan direksi kedua BUMN, serta mediasi …
Artikel ini membahas kinerja PT Merpati Nusantara Airlines yang dinilai buruk dan tidak profesional oleh beberapa pihak. Rizal Ramli, Managing Director Econit Advisory Group, menduga adanya komisi dalam pembelian atau leasing pesawat dan kurangnya fokus pada manajemen profesional. Anggota Komisi VII DPR, Usman Ermulan, juga menyoroti seringnya penundaan penerbangan Merpati. Namun, Direktur Utam…
Paper yang membahas tentang Initial Public Offering (IPO) PT Telkom Indonesia. Pada paper ini dijelaskan tentang faktor positif yang mendukung IPO PT Telkom Indonesia. Sayangnya, faktor-faktor positif itu ternyata tidak bisa dimanfaatkan, terbukti dengan jatuhnya harga saham perdana PT Telkom di pasar domestik maupun internasional. Penulis kemudian membahas sebab-sebab kejatuhan tersebut. Ke…
Wawancara wartawan "Suara Pembaruan" dengan Dr. Rizal Ramli yang membahas kondisi ekonomi pada masa Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Paper yang membahas tentang kondisi BUMN di bawah pimpinan Menteri BUMN, Rini Soemarno. Dipaparkan secara rinci kondisi BUMN, masalah yang dihadapi, dan alternatif solusi untuk memperbaiki kondisi keuangan BUMN-BUMN tersebut.
Paper yang membahas tentang pentingnya moratorium privatisasi BUMN kasus sektor perbankan. Privatisasi BUMN seringkali terjadi karena didorong oleh motif mobilisasi sumber daya untuk kepentingan pribadi dan/atau golongan. Selain itu, penjualan bank dilakukan tanpa terlebih dahulu menyepakati lanskap perbankan yang dituju. Ini dapat menimbulkan berbagai implikasi secara ekonomis, finansial, dan…
Hasil Transkrip Indonesia Business Forum TV One, 23 November 2017
Kliping pemberitaan tentang kritik Dr. Rizal Ramli tentang rencana Garuda Indonesia untuk membeli pesawat berbadan lebar karena pesawat berbadan lebar itu cocoknya untuk penerbangan jarak jauh. RR lebih menyarankan agar Garuda Indonesia untuk lebih fokus pada penerbangan domestik dan regional dengan berbagai pertimbangan ekonomi.
Panduan detail revaluasi aset di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PT PLN (Persero). Revaluasi aset ini dilakukan untuk meningkatkan nilai total aset PT Perusahaan Listrik Negara, yang pada akhirnya dapat meningkatkan value perusahaan PT PLN. Corporate action ini dapat dilakukan oleh BUMN dan badan usaha lainnya untuk meningkatkan value.