Artikel ini membahas mengenai pentingnya agenda konkret program stabilisasi atau pemulihan ekonomi nasional di tengah gelombang reformasi tahun 1998. Persoalan ini mengemuka dalam Seminar Nasional Sehari "Prospek Pelaksanaan Reformasi dan Pemulihan Ekonomi & Keuangan, Pasca kesepakatan IMF III" yang diselenggarakan oleh DPP-HIPPI. Pembicara dalam seminar tersebut antara lain Dr. Rizal Ramli, Th…
Artikel ini membahas mengenai pentingnya tindakan konkret setelah dukungan psikologis dari IMF untuk menguatkan rupiah. Rijanto Sastroatmojo menekankan agar syarat-syarat IMF diperhatikan betul, seperti pembatasan proyek dana besar dan penghilangan unsur monopoli/oligopoli. Ia juga menyebutkan bahwa keberhasilan misi IMF akan menentukan pulihnya kondisi moneter. Rizal Ramli memahami langkah pem…
Dokumen ini membahas tentang krisis moneter yang terjadi di Thailand pada tahun 1997 dan dampaknya, serta perbandingannya dengan kondisi di Indonesia. Dokumen ini juga menyoroti peran IMF dalam penanganan krisis tersebut.
Artikel ini membahas krisis nilai tukar rupiah pada tahun 1997 dan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia. Artikel ini menganalisis kebijakan moneter yang diambil oleh pemerintah, termasuk kenaikan suku bunga SBI, dan dampaknya terhadap likuiditas perbankan, pasar modal, dan sektor bisnis. Penulis berpendapat bahwa kebijakan yang diambil bukan merupakan gebrakan, melainkan "bom waktu" yang dapat …
Dokumen ini membahas tentang dugaan konspirasi bisnis-politik di Indonesia, khususnya terkait krisis moneter dan pergantian kabinet pada tahun 1997. Artikel ini menyoroti persaingan antara kelompok teknokrat dan teknologi dalam pemerintahan, serta peran IMF dalam mengatasi krisis. Dokumen ini juga membahas isu kolusi dan kredibilitas Bank Indonesia.
Dokumen ini berisi kumpulan berita dan analisis mengenai keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membubarkan Consultative Group on Indonesia (CGI) pada tahun 2007. Berita-berita ini membahas berbagai sudut pandang terkait pembubaran CGI, termasuk alasan di balik keputusan tersebut (kemandirian ekonomi, posisi tawar Indonesia yang lemah, intervensi kreditor), tanggapan dari berba…
Artikel ini membahas kondisi perekonomian nasional Indonesia yang memburuk, terutama akibat terpuruknya nilai tukar rupiah yang menyebabkan defisit anggaran. Para pengamat ekonomi, seperti Dr. Rizal Ramli dan Faisal Basri, menyoroti bahwa pemerintah mungkin tidak mampu membayar gaji pegawai negeri dan ABRI jika nilai tukar rupiah terus melemah. Krisis ekonomi diperkirakan akan memasuki masa kri…
Artikel ini membahas tiga tantangan besar yang dihadapi Indonesia: transisi dari sistem otoriter ke demokratis, upaya pemulihan ekonomi, dan pelaksanaan desentralisasi. Fokus utama adalah pemulihan ekonomi Indonesia yang paling dalam dibanding negara Asia lain, serta kinerja ekonomi tahun 2000 dan perkembangannya di tahun 2001. Artikel ini juga menyoroti masalah yang timbul akibat melemahnya ni…
Artikel ini membahas kegagalan pemerintah SBY-JK dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat pada tahun 2007. Pemerintah dituding memanipulasi data kemiskinan dan pengangguran serta memilih kebijakan "lepas tangan" terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok. Kebijakan yang tidak komprehensif, liberalisasi perdagangan dan industri, serta kebijakan fiskal konservatif disebut sebagai penyebab. Pertumbuhan…
Artikel ini membahas pentingnya percepatan pelunasan utang Indonesia kepada IMF karena pinjaman tersebut hanya berfungsi sebagai cadangan devisa dan tidak bisa digunakan untuk pembangunan. Penulis, Rizal Ramli, memaparkan bagaimana utang tersebut membebani Indonesia dengan bunga yang signifikan dan mengkritik keterlibatan IMF yang justru memperparah krisis ekonomi di Indonesia. Artikel ini juga…
Artikel ini membahas keraguan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap target pertumbuhan ekonomi pemerintah tahun 2008 yang dinilai tidak realistis. PKS menyoroti sektor perbankan yang dianggap tidak mampu menopang investasi sesuai target, serta masalah institusional di tubuh pemerintah dan kontrol pusat terhadap daerah yang menghambat penyerapan anggaran. Selain itu, artikel ini juga mengangk…
Dokumen ini berisi kliping berita dari berbagai media massa (Kompas, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Republika, Detik.com, Satunet.com, Indonesiamu.com) mengenai hasil rapat monitoring program percepatan pemulihan ekonomi yang dilaksanakan pada Senin, 3 Juli 2000. Topik utama yang dibahas adalah persetujuan Presiden Abdurrahman Wahid terkait kenaikan tarif angkutan umum (darat, laut, sungai,…
Dokumen ini merupakan kliping berita yang merangkum hasil rapat monitoring program percepatan pemulihan ekonomi yang diselenggarakan pada Senin, 31 Juli 2000. Rapat ini membahas beberapa poin penting: Sarana Angkutan Perintis: Kondisi sarana angkutan perintis (laut, darat, udara) dinilai kurang memadai dan membahayakan, terutama angkutan perintis laut. Presiden mendukung usulan Menteri Perhubu…
Dokumen ini adalah transkrip wawancara dengan Dr. Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan, mengenai penolakannya terhadap kenaikan harga energi oleh pemerintah. Ia berpendapat bahwa pemerintah menyesatkan publik dengan mengatakan tidak ada alternatif lain untuk mengurangi defisit fiskal tanpa mengurangi subsidi energi, dan menawarkan beberapa alternatif. Ia juga mengkritik a…
Artikel ini membahas kejahatan kerah putih yang dianggap lebih besar daripada kejahatan korupsi biasa. Motif pelaku kejahatan kerah putih bukan uang, melainkan kekuasaan. Rizal Ramli mencontohkan kasus-kasus seperti Bank Bali, Bank Century, dan peran Boediono serta Sri Mulyani dalam skandal tersebut. Ia juga menyoroti kondisi politik dan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 dan 2012, termasuk krit…
Artikel ini membahas komentar Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Ekonomi, mengenai kebijakan pemerintah terkait tingginya harga kedelai dan kelangkaan tahu tempe di pasaran. Rizal Ramli mengkritik solusi pemerintah yang dianggap "ecek-ecek" yaitu hanya menurunkan tarif bea masuk impor kedelai sebesar 10% padahal harga kedelai naik lebih dari 100%. Dia menyarankan pemerintah untuk meningkat…
Dokumen ini berisi beberapa artikel berita yang diterbitkan pada tanggal 24 dan 25 September 2008, membahas tentang gejolak finansial global, dampaknya terhadap perekonomian Indonesia, dan saran kebijakan yang harus diambil pemerintah. Isu-isu utama yang diangkat meliputi kerapuhan ekonomi Indonesia akibat financial bubble dan hot money, perlunya perubahan kebijakan ekonomi dari monetaris/neoli…
Dokumen ini berisi catatan mengenai strategi dan tujuan untuk mereformasi keuangan global, terutama yang berkaitan dengan isu-isu seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO. Dokumen ini juga membahas "Washington Consensus" dan membandingkannya dengan "Bandung Consensus" sebagai alternatif. Selain itu, ada catatan tentang tantangan di Eropa, upaya mendorong pemikiran ekonomi alternatif di Indonesia, dan p…
Artikel ini membahas keyakinan Rizal Ramli untuk menjadi kandidat presiden dalam pemilihan presiden tahun ini, menantang incumbent Susilo Bambang Yudhoyono. Keyakinannya didasarkan pada respons antusias dari pendukung, diskusi dengan kelompok agama dan elit politik, serta semangat yang dilihatnya pada masyarakat. Rizal Ramli berpendapat bahwa krisis ekonomi akan menciptakan momentum baginya. Di…
Artikel ini membahas perjalanan dan pandangan Rizal Ramli, terutama terkait kritiknya terhadap kebijakan ekonomi Indonesia yang dianggap neoliberal dan subordinasi kepentingan internasional. Penulis menyoroti alasan Rizal Ramli tidak masuk kabinet pada tahun 2004 (meskipun sempat dikabarkan akan menduduki posisi Menteri Keuangan atau Perekonomian), yang menurut beberapa ekonom, disebabkan oleh …
Artikel ini membahas penunjukan Rizal Ramli sebagai Komisaris Utama Bank BNI 46 dan rekam jejaknya yang gemilang dalam mengatasi berbagai masalah ekonomi di Indonesia, baik di tingkat makro maupun mikro. Dokumen ini juga menyoroti kebijakan-kebijakan terobosan Rizal Ramli saat menjabat di berbagai posisi strategis, seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Kepala Bulog,…
Artikel ini berisi imbauan dari Rizal Ramli, bekas menteri perekonomian era Presiden Gus Dur, agar masyarakat tidak memilih SBY-JK pada Pilpres 2009. Rizal beralasan bahwa rakyat Indonesia melarat selama 3 tahun pemerintahan SBY-JK dan tidak ada usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ia juga menuding Indonesia menjadi negara kapitalis yang lebih parah dari Amerika Serikat dan…
Dokumen ini berisi berita tentang kunjungan Rizal Ramli, Ketua Komite Bangkit Indonesia, ke kantor Waspada di Medan. Dalam kunjungan tersebut, Rizal Ramli memprediksi bahwa krisis ekonomi di Indonesia saat ini baru tahap awal dan akan semakin parah jika pemerintah tidak tanggap. Dia juga mengungkapkan keseriusannya untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2009 dengan mengusung Partai Pengusa…
Dokumen ini membahas gagasan Rizal Ramli (saat itu Menko Perekonomian) tentang penghapusan kepemilikan silang (cross ownership) dan manajemen silang (cross management) antara PT Telkom dan PT Indosat di puluhan anak perusahaan. Awalnya ide ini ditentang ribuan karyawan PT Telkom, namun setelah pertemuan antara Rizal Ramli, Menteri Perhubungan Agum Gumelar, dan direksi kedua BUMN, serta mediasi …
Berita ini mengulas desakan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mundur karena dianggap tidak mampu mengangkat kesejahteraan rakyat. Desakan ini disampaikan oleh Tim Indonesia Bangkit Rizal Ramly. Artikel ini juga membandingkan kondisi ekonomi tahun 1997-1998 dengan tahun 2007, menyoroti bahwa pada tahun 2007 kesulitan ekonomi dirasakan lebih parah oleh masyarakat kecil. Penyebabnya ada…
Artikel ini membahas pernyataan Rizal Ramli, Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia, yang mengkritik rencana pemerintah mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak jenis premium ke oktan 90 sebagai kebijakan "ugal-ugalan" dan "tidak cerdas". Menurut Rizal Ramli, kebijakan ini menunjukkan kepanikan pemerintah dan tidak akan memecahkan masalah.
Artikel ini membahas deklarasi Rizal Ramli sebagai pemimpin masa depan Indonesia, di mana ia menawarkan diri untuk memimpin perubahan struktural dan kehidupan yang lebih baik. Ia mengkritik tatanan perekonomian nasional yang tidak sehat dan kepemimpinan SBY-JK yang dianggapnya menggunakan pola Orde Baru. Jeffrey Winters, guru besar dari Northwestern University, menilai Rizal Ramli memiliki pote…
Artikel ini membahas kritik Rizal Ramli, Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia, terhadap kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terlalu fokus pada sektor keuangan dan mengabaikan sektor riil. Rizal Ramli menyatakan bahwa hal ini menyebabkan kemerosotan industri manufaktur, penurunan daya beli masyarakat, dan peningkatan jumlah rakyat miskin serta pengangguran. Ia ju…
rtikel ini berisi wawancara dengan Direktur ECONIT Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan di era kepemimpinan Gus Dur. Ia berpendapat bahwa ekonomi Indonesia terpuruk akibat pemerintah tidak punya visi, yang ditandai dengan peningkatan pengangguran akibat deindustrialisasi. Rizal Ramli mengkritik klaim pemerintah Megawati bahwa kondisi ekonomi membaik, karena perbaikan yang…
Artikel ini membahas kiprah Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya yang baru. Rizal Ramli dikenal dengan gaya kritiknya yang blak-blakan atau disebut "Jurus Rajawali Ngepret" sebagai upaya shock therapy untuk memecah kebuntuan dan mempercepat perubahan. Artikel ini merinci kritik Rizal Ramli terhadap beberapa rencana pemerintah, seperti pembelian pesawat Airbus A…