Dokumen ini merupakan berita dari surat kabar Pelita yang diterbitkan pada 27 Desember 2007. Berita ini menyoroti pandangan Rizal Ramli yang mengkritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena dianggap tidak mampu mengangkat kesejahteraan rakyat. Rizal Ramli membandingkan kondisi ekonomi tahun 1997-1998 dengan tahun 2007, menyatakan bahwa meskipun konglomerat dan profesional telah bangkit…
Artikel ini membahas bantahan terhadap pernyataan Presiden SBY bahwa pemerintahannya sudah berjalan di jalur yang benar ("on the right track"). Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian, mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah SBY-JK, khususnya terkait penyerahan stabilitas harga komoditas pada mekanisme pasar yang mengakibatkan kenaikan harga bahan pokok dan pelemahan masyarakat. Ia juga menyorot…
Dokumen ini adalah sebuah berita dari Inilah.com yang melaporkan tudingan Komite Bangkit Indonesia (KBI) terhadap Badan Intelijen Negara (BIN) yang dituduh mengintervensi dan menekan Polri untuk menangkapi pengurus KBI, termasuk Rizal Ramli, terkait kasus demo rusuh 24 Juni 2008. KBI mempertanyakan motif di balik pemanggilan Rizal Ramli, mengaitkannya dengan pernyataan Rizal Ramli yang siap mem…
Artikel ini melaporkan deklarasi Rizal Ramli, Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia, yang menyatakan kesiapannya untuk memimpin perubahan demi Indonesia yang lebih baik. Deklarasi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Wiranto, Mohammad AS Hikam, Poppy Dharsono, dan Salahuddin Wahid. Rizal Ramli menegaskan pentingnya perubahan dan kebangkitan bangsa, meskipun ia tidak secara langsung menyatakan ni…
Artikel ini melaporkan pernyataan Rizal Ramli, Ketua Komite Bangkit Indonesia, mengenai pemeriksaan terhadap dirinya oleh polisi terkait demo kenaikan harga bahan bakar minyak di DPR. Rizal Ramli yakin pemeriksaannya adalah sebuah penjegalan dan mengkritik kepolisian yang dinilai otoriter.
Artikel ini melaporkan bahwa ekonom Rizal Ramli akan memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Mabes Polri pada 19 Agustus 2008 pukul 10.00 WIB sebagai saksi dalam kasus kerusuhan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM pada 24 Juni. Rizal Ramli mengklaim pemanggilan ini bermuatan politis dan menuduh polisi menjadi alat pemerintah yang represif. Ia juga menyatakan bahwa kerusuhan dijadikan alasan pe…
Artikel ini membahas kasus dugaan penyimpangan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menyatakan bahwa Lembaga Moneter Internasional (IMF) paling bertanggung jawab karena memaksa penutupan 16 bank pada November 1997 tanpa persiapan memadai, yang menyebabkan penarikan tabungan massal, anjloknya nilai rupiah, dan aliran modal keluar. Rizal juga menyar…
Artikel ini membahas tentang Rizal Ramli yang merasa menjadi korban janji politik SBY. Diceritakan bahwa Rizal Ramli awalnya dijanjikan posisi Menko Perekonomian atau Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu, namun ditolak oleh kelompok ekonomi pasar. Setelah penolakan tersebut, SBY menawarkan jabatan Menteri Negara BUMN dan Menteri Perindustrian, yang keduanya juga ditolak oleh Rizal R…
Artikel ini membahas kekhawatiran Econit Advisory Group tentang perekonomian Indonesia pada tahun 2008 yang digambarkan seperti "balon finansial" yang rentan kempis atau meledak. Ketua Econit, Rizal Ramli, menjelaskan bahwa penggelembungan ini tidak didukung oleh produktivitas, daya saing, dan investasi sektor riil. Ia memperingatkan risiko terulangnya krisis ekonomi 1997-1998 jika balon terseb…
Artikel berita ini membahas kebijakan pemerintah yang menurunkan tarif bea masuk kacang kedelai dari 10% menjadi 0%. Para pengamat, seperti Rizal Ramli dan HS Dillon, mengecam kebijakan ini karena dinilai tidak efektif dan justru dapat menghancurkan produksi kedelai dalam negeri. Mereka berpendapat bahwa persoalan utama terletak pada rendahnya kapasitas produksi nasional dan menyarankan pemerin…
Artikel ini membahas potensi gejolak ekonomi di Indonesia pada tahun 2008, yang dikhawatirkan dapat menyebabkan "hard landing" seperti krisis 1997-1998. Penyebab utamanya adalah gelembung finansial yang membesar sejak 2007 akibat aliran hot money dan missing link antara makroekonomi dan sektor riil. Selain itu, kelangkaan dan kenaikan harga pangan juga menjadi ancaman serius yang dapat memicu m…
Dokumen ini berisi kumpulan berita dari berbagai media cetak (Investor Daily, Kompas, Indopos, Jawa Pos, Media Indonesia, Republika, Neraca, Koran Jakarta, Merdeka, Bisnis Indonesia, Berita Kota, Seputar Indonesia) yang memberitakan deklarasi "Blok Perubahan" oleh 12 partai politik peserta Pemilu 2009. Blok ini bertujuan untuk mendorong perubahan politik secara demokratis dan memberdayakan raky…
Artikel ini membahas delapan solusi yang disodorkan oleh ekonom senior DR. Rizal Ramli untuk mengatasi korupsi di Indonesia. Solusi tersebut meliputi kontrol ketat terhadap anggaran, KPK fokus pada kasus korupsi besar, peningkatan standar etika pejabat publik (termasuk pemecatan menteri yang terindikasi korupsi), peningkatan standar etika pers, menghentikan politik uang, reformasi pembiayaan pa…
Dokumen ini membahas pergeseran besar-besaran di Departemen Keuangan oleh Menteri Keuangan Rizal Ramli, termasuk pencopotan Ketua BPPN Edwin Gerungan. Artikel ini juga menyoroti alasan di balik pergantian pejabat seperti Dirjen Lembaga Keuangan dan Dirjen Bea & Cukai, serta membahas restrukturisasi utang Texmaco dan Chandra Asri. Selain itu, ada bagian tentang Bursa Efek Surabaya yang akan memp…
Artikel ini membahas wawancara dengan Dr. Rizal Ramli, 61, yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Beliau berbagi wawasan tentang karirnya yang panjang dan portofolio jabatannya saat ini. Wawancara tersebut mencakup topik-topik seperti pentingnya sektor maritim bagi Indonesia, upaya pemerintah untuk mengatasi penangkapan ikan ilegal, kebutuhan untuk meningk…
Artikel ini membahas tentang perombakan pejabat eselon I di Departemen Keuangan dan direksi sejumlah BUMN yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Rizal Ramli. Penggantian ini termasuk Ketua BPPN Edwin Gerungan oleh I Putu Gde Ary Suta, dan Sekretaris Jenderal Depkeu Noor Fuad oleh Widjanarko. Artikel juga menyebutkan rencana penggantian Dirjen Anggaran Anshari Ritonga, Dirjen Bea Cukai Permana Agu…
Dokumen ini berisi wawancara khusus dengan Dr. Rizal Ramli, Menko Perekonomian saat itu, mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang menurutnya sudah mencapai titik balik dan memasuki tahap pemulihan, meskipun banyak pengamat melontarkan opini negatif tanpa fakta. Rizal Ramli menjelaskan perbedaan antara real economy dan virtual economy, serta memberikan data-data fundamental ekonomi yang menunjukk…
Artikel ini membahas bagaimana kelompok ekonom yang dikenal sebagai "Mafia Berkeley" telah menentukan strategi dan kebijakan ekonomi Indonesia selama hampir 40 tahun (1966-2006). Artikel ini mengkritik dampak kebijakan kelompok tersebut yang menyebabkan Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara Asia lainnya, ketimpangan pendapatan, utang besar, dan kerapuhan struktural ekonomi. Artikel in…
Artikel ini membandingkan kinerja tiga menteri koordinator (menko) bidang ekonomi pada kabinet Presiden Abdurrahman Wahid: Kwik Kian Gie, Rizal Ramli, dan Burhanuddin Abdullah. Artikel ini membahas latar belakang, konteks politik, serta persiapan, penyampaian, dan pelaksanaan kebijakan ekonomi masing-masing menko, serta dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. Disertai juga wawancara dengan R…
Dokumen ini membahas perjalanan Rizal Ramli, seorang ekonom profesional yang beberapa kali menolak tawaran jabatan dari Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), hingga akhirnya menerima posisi Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan syarat. Dokumen ini juga menyoroti kebijakan ekonomi Gus Dur dan peran Rizal Ramli dalam kabinetnya, termasuk restrukturisasi BUMN dan kebijakan yang berpihak pada…
Dokumen ini adalah kompilasi gambar dan kutipan terkait dengan berbagai aktivitas dan pernyataan Rizal Ramli, termasuk keterlibatannya dalam Komite Bangkit Indonesia, Gerakan Buku Putih, Reformasi 98, demo kenaikan BBM, gugatan judicial review, hingga pertemuan dengan berbagai tokoh dan masyarakat. Dokumen ini menggambarkan perjalanan dan perjuangan Rizal Ramli dalam isu-isu ekonomi, politik, d…
Artikel ini membahas kasus penipuan cadangan emas di Busang yang melibatkan Bre-X Minerals Ltd. Penulis menyoroti keraguan terhadap hasil studi Stratchona, perlunya pendapat kedua dari konsultan geologi independen, serta implikasi ekonomi dan nasional dari kasus ini. Artikel juga membahas pentingnya revisi Kontrak Karya (KK) dan penyusunan Undang-Undang Pertambangan Non-Migas untuk menjamin man…
Artikel ini membahas pernyataan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN (P-BUMN) Tanri Abeng mengenai penjualan saham PT Krakatau Steel (KS) sebagai strategi bisnis yang harus dilakukan secara adil. Jika tidak, Indonesia akan "ditembak" di dunia internasional dan investor tidak akan tertarik. Ia juga menjelaskan bahwa proses ini baru tahap awal, masih ada kesempatan bagi pihak lain untuk melakukan st…
Artikel ini membahas bantahan terhadap pernyataan Presiden SBY bahwa pemerintahannya sudah "on the right track". Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian, mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah SBY-JK yang menyerahkan stabilitas harga komoditas pada mekanisme pasar, menyebabkan harga bahan pokok naik dan masyarakat lemah. Ia juga menyoroti rekayasa statistik kemiskinan dan pengangguran. Direktur…
Artikel ini membahas prediksi Econit (lembaga yang dipimpin Rizal Ramli) tentang krisis ekonomi, khususnya mengenai "tahun gelembung" pada tahun 2008 yang berimbas pada perekonomian nasional. Rizal Ramli mengkritik pemerintah SBY dan menteri-menteri ekonominya (termasuk Boediono dan Sri Mulyani) yang mengabaikan peringatan Econit dan mengambil langkah-langkah yang justru dapat memperburuk krisi…
Artikel ini membahas pernyataan Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli yang mengatakan bahwa penempatan personel Badan Intelijen Negara (BIN) di BUMN atas permintaan lembaga tersebut adalah hal yang lazim. Rizal Ramli memberikan keterangan ini sebagai saksi meringankan bagi terdakwa pembunuhan berencana Munir, Indra Setiawan. Ia menjelaskan bahwa BIN sering meminta bantuan untuk menempatkan person…
Artikel ini membahas tentang kerugian yang ditimbulkan oleh penerbitan obligasi global senilai USD 2 miliar oleh pemerintah Indonesia pada awal Januari 2008. Mantan Menteri Perekonomian RI, Rizal Ramli, menyatakan bahwa yield yang ditawarkan terlalu tinggi (6,59% dan 6,95% untuk jangka waktu 10 tahun), yang akan membebani anggaran negara dan menjadi benchmark bagi obligasi korporasi. Kondisi in…
Berita ini melaporkan tentang Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia (KBI) DR Rizal Ramli dan Juru Bicara KBI, Adhie Massardi, yang memenuhi panggilan di Mabes Polri Jakarta pada Selasa (19/8). Rizal Ramli datang ke Bareskrim untuk memberikan keterangan sebagai saksi terkait aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM pada 24 Juni lalu.