Dokumen ini merangkum berita-berita dari berbagai media massa yang meliput Rapat Monitoring Program Percepatan Pemulihan Ekonomi yang dipimpin oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 22 Mei 2000. Isu-isu utama yang dibahas meliputi upaya menarik investasi asing dengan insentif, percepatan rekapitalisasi perbankan, penyelesaian utang swasta, kasus dana Bulog, dan kemungkinan revisi APBN. Be…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dari berbagai media cetak pada bulan September 2013. Topik utama yang dibahas meliputi ketahanan ekonomi nasional, utang luar negeri, pelemahan nilai tukar rupiah, dan kritik terhadap Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Rizal Ramli banyak dikutip dalam kliping ini terkait pandangannya tentang ekonomi dan politik Indonesia.
Dokumen ini merupakan kumpulan kliping berita dari beberapa media cetak pada bulan Mei 2000. Topik-topik yang dibahas meliputi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh BPS dan BI, faktor-faktor penyebab melemahnya rupiah, upaya pemerintah dalam restrukturisasi utang swasta dan perbankan, serta investasi asing yang berminat masuk ke Indonesia. Beberapa media yang termuat antara lain Bisnis I…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dari berbagai media massa Indonesia (dan satu artikel The Jakarta Post) yang diterbitkan pada tahun 2001. Berita-berita ini fokus pada hubungan Indonesia dengan Dana Moneter Internasional (IMF), khususnya mengenai pembahasan amandemen UU Bank Indonesia (UU BI), penundaan pencairan pinjaman IMF, upaya restrukturisasi utang dan penjualan aset BPPN, desen…
Dokumen ini adalah kliping berita dari beberapa media massa (Rakyat Merdeka, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Koran Tempo, The Jakarta Post) yang terbit pada tahun 2002. Artikel-artikel ini berfokus pada pandangan dan kritik Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian, terhadap IMF dan kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia terkait IMF. Rizal Ramli secara konsisten menyuarakan penolakan terhadap p…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita dari surat kabar Bisnis Indonesia dan Media Indonesia pada Februari-Maret 2003. Artikel-artikel tersebut membahas mengenai skenario "Indonesia Bangkit" yang digagas oleh sekitar 35 ekonom, dikoordinasi oleh Rizal Ramli, untuk mengakhiri program Dana Moneter Internasional (IMF). Skenario ini mencakup 15 langkah strategis (7 jangka pendek dan 8 jangka pa…
Dokumen ini adalah kumpulan kliping berita dari tahun 2001 yang sebagian besar berfokus pada pernyataan dan kebijakan Rizal Ramli sebagai Menko Perekonomian. Berita-berita tersebut mencakup berbagai topik ekonomi seperti: Usulan pembubaran Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) dan pembentukan Komisi Pengembangan Industri Informatika dan Telekomunikasi Indonesia (PIITI). Strategi pemerint…
Artikel ini membahas tentang Dr. Rizal Ramli, seorang ekonom terkemuka Indonesia, yang memiliki kecintaan terhadap musik, khususnya jazz dan klasik. Artikel ini menyoroti bagaimana musik menjadi sumber kreativitas baginya dan meningkatkan perasaan, emosi, dan empati terhadap orang lain dan lingkungan. Dijelaskan juga kisah cintanya dengan mendiang istrinya yang seorang pianis, serta pandanganny…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita mengenai kondisi ekonomi Indonesia. Bagian pertama (APBN 2000): Melaporkan realisasi APBN semester I tahun anggaran 2000, termasuk pendapatan negara, belanja negara, surplus anggaran, pembiayaan, dan perkiraan APBN triwulan III serta keseluruhan tahun 2000. Fokus pada defisit anggaran dan sumber pembiayaannya. Bagian kedua (Penerimaan Pajak Lampaui T…
Artikel ini adalah wawancara dengan Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan di era Gus Dur, mengenai kondisi ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Rizal Ramli berpendapat bahwa pemerintah saat itu tidak kredibel dan tidak memiliki visi ekonomi, yang ditandai dengan peningkatan pengangguran, deindustrialisasi, dan "pesta" di sektor finansial yang tid…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping berita online dari berbagai media yang membahas prediksi Econit Advisory Group tentang kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2009. Topik utama yang dibahas adalah proyeksi "tahun pengkerutan" atau "retrenchment" ekonomi Indonesia, di mana pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat drastis (sekitar 3.3% - 3.5% dibandingkan 6% pada 2008). Beberapa poin kunci…
Dokumen ini berisi kumpulan kliping media cetak dari berbagai surat kabar yang terbit sekitar awal Februari 2009. Topik utamanya adalah prediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2009, dengan fokus pada pandangan dari Econit Advisory Group yang memprediksi pertumbuhan hanya sekitar 3,3% - 3,5% dan menyebut tahun 2009 sebagai "Tahun Pengerutan" (The Year of Retrenchment). Artike…
Artikel ini membahas ketidakjelasan tuntutan Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap Indonesia, lambannya pencairan dana bantuan, serta dampak ekonomi dan sosial yang terjadi. Artikel ini juga menyoroti pro-kontra penerapan currency board system (CBS) di Indonesia dan sikap IMF yang mengancam akan membekukan bantuan jika CBS diterapkan tanpa konsultasi. Beberapa pakar ekonomi dan pejabat peme…
Dokumen ini merupakan kumpulan kliping berita dari tahun 1999-2003 yang membahas peran IMF (International Monetary Fund) di Indonesia, khususnya terkait dengan kritik terhadap kebijakan IMF yang dinilai merugikan perekonomian Indonesia, isu utang, dan saran untuk mengakhiri kerja sama dengan IMF. Beberapa tokoh yang disebut dalam kliping ini antara lain Rizal Ramli, Jesus Estanisiao, Olam Chaip…
Dokumen ini adalah "WARTA ISEI" edisi September - Oktober 1995, sebuah forum komunikasi intern keluarga besar ISEI. Edisi ini menyoroti masalah peningkatan daya saing dan efisiensi dengan menampilkan Keynote Address Gubernur Bank Indonesia Prof. Dr. J. Soedradjad Djiwandono pada Sidang Pleno ISEI ke-8 di Manado. Dokumen ini juga memuat ringkasan makalah yang dipresentasikan pada sidang pleno te…
Artikel ini membahas kritik Komite Bangkit Indonesia (KBI) terhadap tim ekonomi pemerintah yang dinilai "mistis dan asal bapak senang (ABS)" dalam mengantisipasi harga minyak hingga US$100 per barel. Kritik ini didasarkan pada sembilan langkah fiskal yang disiapkan pemerintah. Rizal Ramli, Ketua Umum KBI, berpendapat bahwa sembilan langkah tersebut tidak cerdas dan lebih mengedepankan sikap ABS…
Artikel ini membahas mengenai format privatisasi BUMN yang tepat agar tidak merugikan negara. Penulis menganalisis beberapa kasus privatisasi BUMN di Indonesia, seperti BNI, PGN, Semen Gresik, BCA, dan Indosat, yang dinilai tidak optimal hasilnya. Penulis juga mengemukakan problem-problem privatisasi BUMN di Indonesia, antara lain ketergantungan pada keputusan politik DPR dan kaitannya dengan p…
Rizal Ramli, Ketua Komite Bangkit Indonesia (KIB), mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah. Ia menyatakan bahwa Indonesia kaya sumber daya alam, namun pemimpinnya bermental inlander, sehingga "cawan emas" digunakan untuk "ngemis uang pinjaman recehan". Sebagai contoh, ia menyebut utang ke Bank Dunia sebesar 300 juta dolar AS dengan syarat perubahan UU Migas, yang salah satu pasalnya membatasi…
Artikel ini membahas kritik terhadap pemerintah Indonesia yang menerapkan kebijakan ekonomi neoliberal, atau "Washington Consensus," yang diklaim Rizal Ramli (mantan menko perekonomian) telah menyebabkan kemiskinan struktural dan peningkatan pengangguran. Pengaruh neoliberal terlihat dalam kebijakan yang mendukung kepentingan pemilik modal asing, seperti dalam UU Minyak dan Gas yang membatasi p…
Artikel ini membahas bantahan terhadap pernyataan Presiden SBY bahwa pemerintahannya sudah berjalan di jalur yang benar ("on the right track"). Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian, mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah SBY-JK, khususnya terkait penyerahan stabilitas harga komoditas pada mekanisme pasar yang mengakibatkan kenaikan harga bahan pokok dan pelemahan masyarakat. Ia juga menyorot…
Dokumen ini berisi wawancara dengan Rizal Ramli mengenai kritiknya terhadap kebijakan pemerintah yang pro pasar bebas dan menyebabkan kemiskinan petani, kenaikan harga kebutuhan pokok, serta ketergantungan pada impor. Rizal Ramli juga mengkritik kurangnya kemampuan pemerintah dalam mengantisipasi masalah pangan dan solusi yang ditawarkan.
Artikel ini membahas tentang Rizal Ramli yang merasa menjadi korban janji politik SBY. Diceritakan bahwa Rizal Ramli awalnya dijanjikan posisi Menko Perekonomian atau Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu, namun ditolak oleh kelompok ekonomi pasar. Setelah penolakan tersebut, SBY menawarkan jabatan Menteri Negara BUMN dan Menteri Perindustrian, yang keduanya juga ditolak oleh Rizal R…
Artikel ini membahas kelemahan manajemen fiskal Indonesia yang terulang kembali pada tahun 2008, dampak kenaikan harga minyak dan pangan dunia terhadap ekonomi Indonesia, serta kritik terhadap kebijakan pemerintah terkait pertanian, energi, dan program pengentasan kemiskinan. Penulis menyoroti masalah inflasi makanan, percepatan de-industrialisasi, kelambanan pembangunan infrastruktur, dan kega…
Dokumen ini membahas kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2008 yang digambarkan sebagai "Tahun Balon" oleh lembaga riset Econit. Artikel ini menyoroti tiga gelombang krisis ekonomi ("tsunami ekonomi") yang melanda Indonesia: krisis harga BBM, krisis karbohidrat (beras, terigu, gula), dan krisis protein (kedelai, minyak goreng). Dijelaskan bahwa harga sembako melambung tinggi, dan kasus-kasus se…
Artikel ini membahas kekhawatiran Econit Advisory Group tentang perekonomian Indonesia pada tahun 2008 yang digambarkan seperti "balon finansial" yang rentan kempis atau meledak. Ketua Econit, Rizal Ramli, menjelaskan bahwa penggelembungan ini tidak didukung oleh produktivitas, daya saing, dan investasi sektor riil. Ia memperingatkan risiko terulangnya krisis ekonomi 1997-1998 jika balon terseb…
Artikel ini membahas prediksi Econit Advisory Group mengenai guncangan ekonomi Indonesia di tahun 2008 akibat derasnya aliran hot money, ancaman kenaikan harga pangan, dan meningkatnya gejala subprime lending. Direktur Utama Econit, Rizal Ramli, membandingkan situasi ini dengan krisis moneter 1997-1998. Kenaikan nilai aset finansial juga memperlambat perkembangan sektor riil. Direktur Pelaksana…
Artikel ini membahas potensi gejolak ekonomi di Indonesia pada tahun 2008, yang dikhawatirkan dapat menyebabkan "hard landing" seperti krisis 1997-1998. Penyebab utamanya adalah gelembung finansial yang membesar sejak 2007 akibat aliran hot money dan missing link antara makroekonomi dan sektor riil. Selain itu, kelangkaan dan kenaikan harga pangan juga menjadi ancaman serius yang dapat memicu m…
Dokumen ini membahas mengenai ancaman kemiskinan dan pengangguran di Indonesia pada tahun 2008, serta upaya pemerintah dalam menanganinya. Artikel ini menyoroti pro-kontra terkait data statistik kemiskinan dan pengangguran, dampak kenaikan harga BBM dan bencana alam, korelasi pertumbuhan ekonomi dengan kemiskinan, skenario pengangguran, serta program-program pemerintah.