Dokumen ini berisi beberapa artikel berita dari surat kabar Rakyat Merdeka yang terbit pada Kamis, 25 September 2008. Artikel-artikel tersebut membahas seputar pemeriksaan mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli terkait demonstrasi menolak kenaikan harga BBM yang berujung ricuh. Artikel pertama berjudul "Rizal Ramli Diomelin Adnan Buyung" menceritakan pertemuan Rizal Ramli dengan Adnan Buyung Na…
Dokumen ini berisi berita tentang kunjungan Ketua Komite Bangkit Indonesia (KBI) Rizal Ramli, didampingi Juru Bicara KBI Adhie Massardi dan Ibrahim G Zakir, ke redaksi SINDO. Mereka berdiskusi mengenai visi, jalan baru, dan perlunya pemimpin baru untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Dokumen ini adalah artikel berita dari surat kabar Investor Daily yang melaporkan pertemuan antara Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia (KBI) Rizal Ramli dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution. Dalam pertemuan tersebut, Adnan Buyung Nasution memuji keberanian Rizal Ramli dalam melawan otoriterisme, meskipun ia menyayangkan langkah Rizal yang mencari perlindung…
Artikel berita ini melaporkan bahwa Ketua Komite Bangkit Indonesia (KBI) Rizal Ramli terancam menjadi tersangka dalam kasus demo BBM rusuh pada 24 Juni 2008. Anggota Wantimpres Adnan Buyung Nasution akan memberikan masukan kepada Presiden SBY terkait kasus ini. Buyung menilai tidak ada fakta atau data yang membuktikan Rizal Ramli sebagai penghasut, apalagi saat kejadian rusuh, Rizal berada di l…
Dokumen ini berisi dua artikel berita dari harian Rakyat Merdeka. Artikel pertama, "Kita Akan Ajak Presiden SBY Dialog", membahas rencana Rizal Ramli, Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia (KIB), untuk bertemu dan berdialog dengan Presiden SBY. Rencana ini didukung oleh Amien Rais, yang juga menyarankan agar pertemuan diadakan di Istana Merdeka. Amien Rais juga menyatakan bahwa safari demokrasi …
Berita ini melaporkan tentang calon presiden (Capres) Rizal Ramli yang melanjutkan "Safari Demokrasi"nya dengan menggelar temu kangen tokoh Malari 74, dr. Hariman Siregar. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari serangkaian pertemuan dengan tokoh-tokoh pro-demokrasi. Dalam pertemuan tersebut, terungkap adanya kecenderungan "Baby Orba" yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di mana peme…
Berita ini melaporkan bahwa Hariman Siregar, tokoh Malari 1974, mendukung penuh langkah Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia Rizal Ramli yang melakukan safari demokrasi ke sejumlah tokoh. Hariman tidak khawatir dimanfaatkan oleh Rizal dan mendukung Rizal untuk maju sebagai calon presiden melalui konvensi Partai Bintang Reformasi.
Dokumen ini berisi kliping berita dari Okezone yang diterbitkan pada hari Selasa, 23 September 2008. Berita-berita tersebut fokus pada aktivitas Ketua Komite Bangkit Indonesia (KBI) Rizal Ramli, termasuk pertemuannya dengan Amien Rais untuk membicarakan isu "baby orba" (embrio kembalinya pemerintahan otoriter) dan pencalonannya sebagai presiden pada Pemilu 2009. Dokumen ini juga membahas dukung…
Rizal Ramli, Ketua Komite Bangkit Indonesia (KIB), mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah. Ia menyatakan bahwa Indonesia kaya sumber daya alam, namun pemimpinnya bermental inlander, sehingga "cawan emas" digunakan untuk "ngemis uang pinjaman recehan". Sebagai contoh, ia menyebut utang ke Bank Dunia sebesar 300 juta dolar AS dengan syarat perubahan UU Migas, yang salah satu pasalnya membatasi…
Artikel ini membahas hasil survei Lembaga Riset Indonesia (LRI) yang menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan cerdas. Kriteria kejujuran dan kecerdasan menempati urutan teratas dalam karakteristik kepemimpinan. Soekarno mendapat skor tertinggi untuk kejujuran dan keteladanan, sementara BJ Habibie mendapat skor tertinggi untuk kecerdasan. Soeharto unggul dalam kriteria kete…
Dokumen ini merupakan berita dari surat kabar Pelita yang diterbitkan pada 27 Desember 2007. Berita ini menyoroti pandangan Rizal Ramli yang mengkritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena dianggap tidak mampu mengangkat kesejahteraan rakyat. Rizal Ramli membandingkan kondisi ekonomi tahun 1997-1998 dengan tahun 2007, menyatakan bahwa meskipun konglomerat dan profesional telah bangkit…
Artikel ini membahas bantahan terhadap pernyataan Presiden SBY bahwa pemerintahannya sudah berjalan di jalur yang benar ("on the right track"). Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian, mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah SBY-JK, khususnya terkait penyerahan stabilitas harga komoditas pada mekanisme pasar yang mengakibatkan kenaikan harga bahan pokok dan pelemahan masyarakat. Ia juga menyorot…
Dokumen ini adalah sebuah berita dari Inilah.com yang melaporkan tudingan Komite Bangkit Indonesia (KBI) terhadap Badan Intelijen Negara (BIN) yang dituduh mengintervensi dan menekan Polri untuk menangkapi pengurus KBI, termasuk Rizal Ramli, terkait kasus demo rusuh 24 Juni 2008. KBI mempertanyakan motif di balik pemanggilan Rizal Ramli, mengaitkannya dengan pernyataan Rizal Ramli yang siap mem…
Artikel ini melaporkan deklarasi Rizal Ramli, Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia, yang menyatakan kesiapannya untuk memimpin perubahan demi Indonesia yang lebih baik. Deklarasi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Wiranto, Mohammad AS Hikam, Poppy Dharsono, dan Salahuddin Wahid. Rizal Ramli menegaskan pentingnya perubahan dan kebangkitan bangsa, meskipun ia tidak secara langsung menyatakan ni…
Artikel ini melaporkan pernyataan Rizal Ramli, Ketua Komite Bangkit Indonesia, mengenai pemeriksaan terhadap dirinya oleh polisi terkait demo kenaikan harga bahan bakar minyak di DPR. Rizal Ramli yakin pemeriksaannya adalah sebuah penjegalan dan mengkritik kepolisian yang dinilai otoriter.
Artikel ini melaporkan bahwa ekonom Rizal Ramli akan memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Mabes Polri pada 19 Agustus 2008 pukul 10.00 WIB sebagai saksi dalam kasus kerusuhan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM pada 24 Juni. Rizal Ramli mengklaim pemanggilan ini bermuatan politis dan menuduh polisi menjadi alat pemerintah yang represif. Ia juga menyatakan bahwa kerusuhan dijadikan alasan pe…
Artikel ini membahas kasus dugaan penyimpangan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menyatakan bahwa Lembaga Moneter Internasional (IMF) paling bertanggung jawab karena memaksa penutupan 16 bank pada November 1997 tanpa persiapan memadai, yang menyebabkan penarikan tabungan massal, anjloknya nilai rupiah, dan aliran modal keluar. Rizal juga menyar…
Artikel ini membahas tentang Rizal Ramli yang merasa menjadi korban janji politik SBY. Diceritakan bahwa Rizal Ramli awalnya dijanjikan posisi Menko Perekonomian atau Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu, namun ditolak oleh kelompok ekonomi pasar. Setelah penolakan tersebut, SBY menawarkan jabatan Menteri Negara BUMN dan Menteri Perindustrian, yang keduanya juga ditolak oleh Rizal R…
Artikel ini membahas kekhawatiran Econit Advisory Group tentang perekonomian Indonesia pada tahun 2008 yang digambarkan seperti "balon finansial" yang rentan kempis atau meledak. Ketua Econit, Rizal Ramli, menjelaskan bahwa penggelembungan ini tidak didukung oleh produktivitas, daya saing, dan investasi sektor riil. Ia memperingatkan risiko terulangnya krisis ekonomi 1997-1998 jika balon terseb…
Artikel berita ini membahas kebijakan pemerintah yang menurunkan tarif bea masuk kacang kedelai dari 10% menjadi 0%. Para pengamat, seperti Rizal Ramli dan HS Dillon, mengecam kebijakan ini karena dinilai tidak efektif dan justru dapat menghancurkan produksi kedelai dalam negeri. Mereka berpendapat bahwa persoalan utama terletak pada rendahnya kapasitas produksi nasional dan menyarankan pemerin…
Artikel ini membahas potensi gejolak ekonomi di Indonesia pada tahun 2008, yang dikhawatirkan dapat menyebabkan "hard landing" seperti krisis 1997-1998. Penyebab utamanya adalah gelembung finansial yang membesar sejak 2007 akibat aliran hot money dan missing link antara makroekonomi dan sektor riil. Selain itu, kelangkaan dan kenaikan harga pangan juga menjadi ancaman serius yang dapat memicu m…
Dokumen ini berisi kumpulan berita dari berbagai media cetak (Investor Daily, Kompas, Indopos, Jawa Pos, Media Indonesia, Republika, Neraca, Koran Jakarta, Merdeka, Bisnis Indonesia, Berita Kota, Seputar Indonesia) yang memberitakan deklarasi "Blok Perubahan" oleh 12 partai politik peserta Pemilu 2009. Blok ini bertujuan untuk mendorong perubahan politik secara demokratis dan memberdayakan raky…
Artikel ini membahas delapan solusi yang disodorkan oleh ekonom senior DR. Rizal Ramli untuk mengatasi korupsi di Indonesia. Solusi tersebut meliputi kontrol ketat terhadap anggaran, KPK fokus pada kasus korupsi besar, peningkatan standar etika pejabat publik (termasuk pemecatan menteri yang terindikasi korupsi), peningkatan standar etika pers, menghentikan politik uang, reformasi pembiayaan pa…
Dokumen ini membahas pergeseran besar-besaran di Departemen Keuangan oleh Menteri Keuangan Rizal Ramli, termasuk pencopotan Ketua BPPN Edwin Gerungan. Artikel ini juga menyoroti alasan di balik pergantian pejabat seperti Dirjen Lembaga Keuangan dan Dirjen Bea & Cukai, serta membahas restrukturisasi utang Texmaco dan Chandra Asri. Selain itu, ada bagian tentang Bursa Efek Surabaya yang akan memp…
Artikel ini membahas wawancara dengan Dr. Rizal Ramli, 61, yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Beliau berbagi wawasan tentang karirnya yang panjang dan portofolio jabatannya saat ini. Wawancara tersebut mencakup topik-topik seperti pentingnya sektor maritim bagi Indonesia, upaya pemerintah untuk mengatasi penangkapan ikan ilegal, kebutuhan untuk meningk…
Artikel ini membahas tentang perombakan pejabat eselon I di Departemen Keuangan dan direksi sejumlah BUMN yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Rizal Ramli. Penggantian ini termasuk Ketua BPPN Edwin Gerungan oleh I Putu Gde Ary Suta, dan Sekretaris Jenderal Depkeu Noor Fuad oleh Widjanarko. Artikel juga menyebutkan rencana penggantian Dirjen Anggaran Anshari Ritonga, Dirjen Bea Cukai Permana Agu…
Dokumen ini berisi wawancara khusus dengan Dr. Rizal Ramli, Menko Perekonomian saat itu, mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang menurutnya sudah mencapai titik balik dan memasuki tahap pemulihan, meskipun banyak pengamat melontarkan opini negatif tanpa fakta. Rizal Ramli menjelaskan perbedaan antara real economy dan virtual economy, serta memberikan data-data fundamental ekonomi yang menunjukk…
Artikel ini membahas bagaimana kelompok ekonom yang dikenal sebagai "Mafia Berkeley" telah menentukan strategi dan kebijakan ekonomi Indonesia selama hampir 40 tahun (1966-2006). Artikel ini mengkritik dampak kebijakan kelompok tersebut yang menyebabkan Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara Asia lainnya, ketimpangan pendapatan, utang besar, dan kerapuhan struktural ekonomi. Artikel in…