document online (PDF)
Kliping Freeport 1997
Dokumen ini adalah kumpulan kliping berita dari berbagai media cetak pada awal tahun 1997 (Januari 1997).
Topik utama yang dibahas adalah dugaan "kongkalikong" atau kolusi di sektor pertambangan dan energi di Indonesia, khususnya terkait dengan kasus Freeport, proyek tambang emas Busang, dan kasus PT Batubara Bukit Asam (PTBA), serta proyek kelistrikan.
Lembaga Econit Advisory Group, melalui Direktur Eksekutif Dr. Arif Aryman dan peneliti senior Dr. Rizal Ramli, menyoroti praktik-praktik yang merugikan kepentingan negara dan rakyat Indonesia.
Dalam kasus Freeport, dibahas perpanjangan Kontrak Karya (KK) yang dinilai janggal dan penurunan porsi kepemilikan saham pemerintah Indonesia.
Dalam kasus Busang, disoroti sengketa kepemilikan saham antara perusahaan Kanada (Bre-X dan Barrick) serta dugaan keberpihakan pemerintah dalam penunjukan "pemain utama". Pemerintah disarankan untuk melakukan tender ulang.
Kasus PTBA melibatkan dugaan "kongkalikong" dalam penjualan batubara dengan penunjukan perusahaan perantara yang merugikan negara.
Di sektor kelistrikan, dibahas penunjukan investor yang tidak transparan, overpricing, dan markup investasi, serta potensi kerugian PLN.
Beberapa artikel juga membahas isu penjualan saham Bakrie Brothers di Freeport Indonesia, meskipun Aburizal Bakrie membantah niat tersebut.
Terdapat pula diskusi mengenai perlunya Undang-Undang pengelolaan sumber daya alam non-migas dan pentingnya meningkatkan penerimaan negara dari sektor ini.
Tidak tersedia versi lain