document online (PDF)
Corruption in World Bank's Projects
Dokumen ini berisi korespondensi dari pejabat Bank Dunia mengenai isu korupsi di Indonesia dan krisis ekonomi Asia pada tahun 1998, serta respons dari masyarakat sipil Indonesia.
Surat pertama (22 September 1998) dari Jean-Michel Severino kepada Dr. Rizal Ramli menanggapi kekhawatiran Ramli tentang korupsi di Indonesia, khususnya dalam proyek-proyek Bank Dunia. Severino menyatakan bahwa Bank Dunia mendukung pembentukan komisi nasional independen untuk menyelidiki korupsi dan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia serta masyarakat sipil untuk memerangi korupsi. Bank Dunia juga memperketat pemantauan, tinjauan, dan audit proyek-proyeknya.
Surat kedua (3 September 1998) dari James D. Wolfensohn kepada Mr. Bruce Rich dan Dr. Stephanie Fried dari Environmental Defense Fund membahas isu korupsi, laporan ekonomi Bank Dunia menjelang krisis Asia Timur, serta kebijakan lingkungan dan pengungkapan informasi dalam pinjaman Bank Dunia. Wolfensohn mengakui pentingnya isu korupsi dan langkah-langkah yang diambil Bank Dunia, seperti memperketat prosedur audit dan membentuk komite pengawasan internal. Ia juga membahas reformasi ekonomi di Indonesia yang didukung oleh Bank Dunia melalui Policy Reform Support Loan (PRSL) dan upaya untuk memastikan dana sampai ke penerima manfaat secara transparan. Bank Dunia juga akan mempertimbangkan penilaian dampak lingkungan untuk pinjaman penyesuaian sektor dan meningkatkan transparansi strategi bantuan negara.
Dokumen ini juga mencakup dua artikel berita dari "Media" tanggal 5 Februari 1998. Artikel pertama melaporkan pernyataan Presiden Bank Dunia James Wolfensohn yang mengakui optimisme berlebihan Bank Dunia terhadap perekonomian Indonesia sebelum krisis dan menekankan pentingnya memulihkan kepercayaan masyarakat serta mengatasi korupsi. Artikel kedua berisi pernyataan dari 15 tokoh LSM dan pengamat ekonomi yang mendesak Bank Dunia untuk bertanggung jawab atas krisis ekonomi di Asia, mendukung program perlindungan kaum miskin, menjadwalkan ulang pembayaran utang, dan lebih tegas dalam mendesak pemerintah memberantas korupsi. Dr. Rizal Ramli disebut sebagai juru bicara untuk pernyataan ini, menyoroti kurangnya audit independen oleh Bank Dunia.
Tidak tersedia versi lain