document online (PDF)
Reorientasi privatisasi BUMN
Artikel ini membahas tentang reorientasi privatisasi BUMN di Indonesia. Dimulai dengan menyebutkan pendinginan hasrat privatisasi BUMN setelah kegagalan IPO Telkom pada November 1995. Artikel ini menganalisis faktor-faktor penyebab kegagalan tersebut, seperti penunjukan banyak koordinator global yang menyulitkan koordinasi dan adanya conflict of interest. Penulis juga membandingkan pengalaman privatisasi di Indonesia dengan Malaysia dan Singapura, yang menggunakan privatisasi sebagai instrumen untuk mendorong kepemilikan saham oleh rakyat. Artikel ini menyarankan bahwa privatisasi BUMN di Indonesia perlu mempertimbangkan beberapa faktor penentu keberhasilan, seperti pricing yang kompetitif, kejelasan strategi bisnis dan penggunaan dana IPO, serta efektivitas pemasaran. Penulis juga menyarankan agar privatisasi BUMN digunakan sebagai mekanisme untuk memperbaiki distribusi aset dalam masyarakat.
Tidak tersedia versi lain