document online (PDF)
Capres dalam Dikotomi Jawa dan Non-Jawa
Artikel ini membahas dikotomi asal presiden Indonesia antara Jawa dan non-Jawa yang masih muncul di kalangan publik. Beberapa calon presiden non-Jawa mulai muncul, seperti Fadel Muhammad, Yusril Ihza Mahendra, Akbar Tandjung, Rizal Ramli, dan Jusuf Kalla. Diskusi menyimpulkan bahwa kepemimpinan presiden tidak dipengaruhi oleh latar belakang etnis. Sri Sultan Hamengku Buwono X berpendapat presiden ideal adalah orang yang "meng-Indonesia" dan mengkritik kegagalan reformasi. Fadel Muhammad menekankan pentingnya memilih pemimpin yang pro Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan memiliki strategi pembangunan yang berbeda. Rizal Ramli menyerukan pemimpin yang berani mengambil risiko dan peduli terhadap kemajuan KTI, dengan mengusulkan alokasi anggaran, perlakuan pajak, insentif investasi, dan pembangunan infrastruktur yang berbeda untuk KTI.
Tidak tersedia versi lain