Perpustakaan Inisiatif Rizal Ramli

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Capres dalam Dikotomi Jawa dan Non-Jawa
Penanda Bagikan

document online (PDF)

Capres dalam Dikotomi Jawa dan Non-Jawa


Artikel ini membahas dikotomi asal presiden Indonesia antara Jawa dan non-Jawa yang masih muncul di kalangan publik. Beberapa calon presiden non-Jawa mulai muncul, seperti Fadel Muhammad, Yusril Ihza Mahendra, Akbar Tandjung, Rizal Ramli, dan Jusuf Kalla. Diskusi menyimpulkan bahwa kepemimpinan presiden tidak dipengaruhi oleh latar belakang etnis. Sri Sultan Hamengku Buwono X berpendapat presiden ideal adalah orang yang "meng-Indonesia" dan mengkritik kegagalan reformasi. Fadel Muhammad menekankan pentingnya memilih pemimpin yang pro Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan memiliki strategi pembangunan yang berbeda. Rizal Ramli menyerukan pemimpin yang berani mengambil risiko dan peduli terhadap kemajuan KTI, dengan mengusulkan alokasi anggaran, perlakuan pajak, insentif investasi, dan pembangunan infrastruktur yang berbeda untuk KTI.


Ketersediaan
#
Belum memasukkan lokasi RR.POL
P00431S
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
RR.POL
Penerbit
: Jawa Pos., 2008
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Reformasi
Kepemimpinan
Capres 2009
Info Detail Spesifik
Artikel ini membahas dikotomi asal presiden Indonesia antara Jawa dan non-Jawa yang masih muncul di kalangan publik. Beberapa calon presiden non-Jawa mulai muncul, seperti Fadel Muhammad, Yusril Ihza Mahendra, Akbar Tandjung, Rizal Ramli, dan Jusuf Kalla. Diskusi menyimpulkan bahwa kepemimpinan presiden tidak dipengaruhi oleh latar belakang etnis. Sri Sultan Hamengku Buwono X berpendapat presiden ideal adalah orang yang "meng-Indonesia" dan mengkritik kegagalan reformasi. Fadel Muhammad menekankan pentingnya memilih pemimpin yang pro Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan memiliki strategi pembangunan yang berbeda. Rizal Ramli menyerukan pemimpin yang berani mengambil risiko dan peduli terhadap kemajuan KTI, dengan mengusulkan alokasi anggaran, perlakuan pajak, insentif investasi, dan pembangunan infrastruktur yang berbeda untuk KTI.
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • Capres dalam Dikotomi Jawa dan Non-Jawa
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Inisiatif Rizal Ramli
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Rizal Ramli adalah seorang aktivis dan ekonom terkemuka. Dipenjara di jaman Soeharto, Rizal Ramli dikenal karena komitmennya yang teguh terhadap reformasi ekonomi dan pembangunan bangsa. Sebagai sosok penting dalam politik Indonesia, ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era Gusdur, di antara berbagai peran penting lainnya. Rizal Ramli dikenang sebagai kritikus ekonomi yang berani dan konsisten, selalu memperjuangkan kebijakan yang lebih baik untuk Indonesia. Warisannya sebagai pahlawan Indonesia yang luar biasa terus hidup melalui kontribusinya yang berdampak.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Tulisan & Pidato RR
  • Aktivis 1970an
  • Ekonomi / Econit
  • Politik
  • Kebijakan & Penjabat
  • Perubahan diluar Sistem
  • Personal
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?