document online (PDF)
KBI: Tim Ekonomi Mistis dan ABS
Artikel ini membahas kritik Komite Bangkit Indonesia (KBI) terhadap tim ekonomi pemerintah yang dinilai "mistis dan asal bapak senang (ABS)" dalam mengantisipasi harga minyak hingga US$100 per barel. Kritik ini didasarkan pada sembilan langkah fiskal yang disiapkan pemerintah. Rizal Ramli, Ketua Umum KBI, berpendapat bahwa sembilan langkah tersebut tidak cerdas dan lebih mengedepankan sikap ABS. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan sembilan langkah tersebut bertujuan menjaga APBN 2008 dan momentum pertumbuhan ekonomi. Namun, Muhammad Ikhsan dari Staf Ahli Menko Perekonomian menepis tudingan tersebut, menyatakan pemerintah menyampaikan realita. Ekonom Indef Aviliani juga tidak melihat unsur mistis dan ABS, namun berpendapat langkah pemerintah lebih mengamankan anggaran daripada masyarakat. Artikel juga menyoroti kritik Rizal Ramli tentang paradigma IMF, efisiensi PLN dan Pertamina yang belum membaik, masalah broker pemburu rente dalam impor minyak, serta kritik Kasino (Wakil Sekjen Bangkit Indonesia) dan Ferry J Juliantono (Sekjen Bangkit Indonesia) mengenai optimalisasi perpajakan, pemborosan belanja, dan penerbitan surat utang negara.
Tidak tersedia versi lain