document online (PDF)

Kita Akan Ajak Presiden SBY Dialog

Dokumen ini berisi dua artikel berita dari harian Rakyat Merdeka.
Artikel pertama, "Kita Akan Ajak Presiden SBY Dialog", membahas rencana Rizal Ramli, Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia (KIB), untuk bertemu dan berdialog dengan Presiden SBY. Rencana ini didukung oleh Amien Rais, yang juga menyarankan agar pertemuan diadakan di Istana Merdeka. Amien Rais juga menyatakan bahwa safari demokrasi yang dilakukan Rizal tidak memiliki agenda tersembunyi dan terkejut Rizal diinterogasi polisi.
Artikel kedua, "Ini Ancaman Bagi Kemandirian Bangsa", membahas kekhawatiran terkait pemeriksaan para penggiat demokrasi. Ray Rangkuti menilai bukti untuk menuduh Rizal Ramli mendanai atau menghasut sangat kabur. Ia juga khawatir tindakan pemerintah mengancam kemandirian bangsa dan demokrasi, dan menganggap SBY tidak menyukai tokoh politik kemandirian bangsa. Bima Arya Sugiarto melihat safari demokrasi Rizal Ramli sebagai ancaman bagi SBY, yang dapat memunculkan stigma rezim otoriter kembali. Ia juga berpendapat bahwa persoalan hukum Rizal adalah bentuk kekhawatiran orang-orang dekat SBY terhadap kekuatan politik yang mungkin timbul jika Rizal diberi ruang gerak, dan manuver pemerintah untuk menutup ruang gerak Rizal justru kontraproduktif karena menciptakan "martir" baru.

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

RR.POL

Penerbit

: Rakyat Merdeka., 2008

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

NONE

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Rizal Ramli
Komite Bangkit Indonesia
SBY

Info Detail Spesifik

Dokumen ini berisi dua artikel berita dari harian Rakyat Merdeka. Artikel pertama, "Kita Akan Ajak Presiden SBY Dialog", membahas rencana Rizal Ramli, Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia (KIB), untuk bertemu dan berdialog dengan Presiden SBY. Rencana ini didukung oleh Amien Rais, yang juga menyarankan agar pertemuan diadakan di Istana Merdeka. Amien Rais juga menyatakan bahwa safari demokrasi yang dilakukan Rizal tidak memiliki agenda tersembunyi dan terkejut Rizal diinterogasi polisi. Artikel kedua, "Ini Ancaman Bagi Kemandirian Bangsa", membahas kekhawatiran terkait pemeriksaan para penggiat demokrasi. Ray Rangkuti menilai bukti untuk menuduh Rizal Ramli mendanai atau menghasut sangat kabur. Ia juga khawatir tindakan pemerintah mengancam kemandirian bangsa dan demokrasi, dan menganggap SBY tidak menyukai tokoh politik kemandirian bangsa. Bima Arya Sugiarto melihat safari demokrasi Rizal Ramli sebagai ancaman bagi SBY, yang dapat memunculkan stigma rezim otoriter kembali. Ia juga berpendapat bahwa persoalan hukum Rizal adalah bentuk kekhawatiran orang-orang dekat SBY terhadap kekuatan politik yang mungkin timbul jika Rizal diberi ruang gerak, dan manuver pemerintah untuk menutup ruang gerak Rizal justru kontraproduktif karena menciptakan "martir" baru.

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar