document online (PDF)
Ekonomi Hanya Bertahan 3 Bulan
Artikel berita ini membahas kekhawatiran bahwa ekonomi Indonesia hanya bisa bertahan tiga bulan pada saat artikel ini ditulis karena tidak memiliki daya dukung yang memadai, dan pemerintah dikhawatirkan tidak mampu membayar gaji PNS dan ABRI. Direktur Econit, Rizal Ramli, menyatakan bahwa penyelesaian masalah politik adalah kunci pemulihan ekonomi, tetapi pemerintah Habibie saat itu tidak memiliki legitimasi dan kredibilitas yang cukup. Kondisi ekonomi Indonesia digambarkan "sekarat" dengan kurs rupiah yang tidak menguat, harga saham terpuruk, neraca perdagangan babak-belur, cadangan devisa menciut, inflasi meroket, pertumbuhan ekonomi negatif, defisit anggaran, dan kewajiban pemerintah yang besar untuk penjaminan dana nasabah bank. Penurunan harga minyak bumi dan kurs dolar AS yang jauh dari perkiraan APBN juga memperbesar beban utang luar negeri. Pengamat ekonomi dari Pacific Economic Cooperation Council (PECC), Prof. Suhadi Mangkusuwondo dan Dr. Mari Pangestu, berpendapat bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat itu mirip dengan era 1966/67, dan pemulihannya sangat bergantung pada bantuan luar negeri, khususnya dari IMF.
Tidak tersedia versi lain