document online (PDF)
Dengan Kurs Rp 8.000 per dollar Akan Terjadi Defisit Anggaran
Artikel ini membahas prediksi defisit anggaran pemerintah Indonesia tahun 1998/1999 jika nilai tukar rupiah berada di sekitar Rp 8.000 per dollar AS. Pengeluaran rutin diperkirakan membengkak menjadi Rp 125 triliun, sementara penerimaan hanya Rp 114 triliun. Artikel juga menyoroti kondisi ekonomi Indonesia yang memburuk, ketidakstabilan kurs rupiah, dan masalah legitimasi Presiden Habibie. Ekspor non-migas menurun karena kesulitan pembiayaan perdagangan dan suku bunga pinjaman yang tinggi. Neraca jasa selalu negatif karena beban pembayaran utang dan bunga yang besar, serta penurunan sektor pariwisata. Aliran modal juga mengalami keluarnya dana. Direktur Econit, Rizal Ramly, dan Managing Director Econit, Ariff Ariman, menyarankan jadwal reformasi yang jelas untuk memulihkan perekonomian dan kepercayaan investor. IMF dinilai tidak efektif dalam memahami masalah sebenarnya yang dihadapi Indonesia.
Tidak tersedia versi lain