document online (PDF)
Rizal Ramli dan Debat Ideologi
Artikel ini membahas perjalanan dan pandangan Rizal Ramli, terutama terkait kritiknya terhadap kebijakan ekonomi Indonesia yang dianggap neoliberal dan subordinasi kepentingan internasional. Penulis menyoroti alasan Rizal Ramli tidak masuk kabinet pada tahun 2004 (meskipun sempat dikabarkan akan menduduki posisi Menteri Keuangan atau Perekonomian), yang menurut beberapa ekonom, disebabkan oleh perbedaan pendapatnya dengan IMF dan kecenderungan kabinet saat itu ke arah neoliberalisme. Artikel juga membahas sejarah kebijakan ekonomi Indonesia yang condong ke pasar bebas sejak 1976, serta kekecewaan Rizal Ramli terhadap kegagalan kebijakan tersebut dalam membawa kemakmuran. Rizal Ramli mengusulkan "jalan baru" yang antineokolonialisme dan membuat rakyat lebih kreatif, berbeda dengan "jalan lama" yang terbukti gagal. Debat mengenai Pasal 33 UUD 1945 dan privatisasi juga disinggung, diakhiri dengan gagasan untuk mengembalikan arah perekonomian ke social market atau mixed economics yang lebih realistis, menolak ideologi ekonomi yang absolut.
Tidak tersedia versi lain