document online (PDF)

INPRES DESA AND THE ECONOMICS OF SWADAYA

Dokumen ini menganalisis program Inpres Desa di Indonesia, dengan fokus pada ekonomi "Swadaya" (partisipasi masyarakat dalam bentuk kontribusi tenaga kerja atau material). Penulis membahas tujuan program Inpres Desa untuk mengembangkan infrastruktur desa dan meningkatkan kemandirian desa melalui gotong royong. Dokumen ini juga menganalisis variasi kinerja regional dalam implementasi program ini, mengusulkan korelasi antara jumlah desa di suatu provinsi dan keberhasilannya. Bagian penting dari analisis adalah ekonomi swadaya, yang mencakup prinsip, sistem pengumpulan, dan trennya dari waktu ke waktu, baik secara nasional maupun melalui studi kasus di Kecamatan Tanjungkerta (Sumedang) dan Kecamatan Ngoro (Jombang). Dokumen ini juga membahas bagaimana pengumpulan swadaya memiliki analogi dengan sistem perpajakan dan menganalisis biaya dan manfaat legalisasi swadaya. Penulis mencatat penurunan relatif kontribusi swadaya seiring dengan pertumbuhan bantuan pemerintah pusat dan mempertanyakan apakah ada batas maksimum jumlah swadaya yang dapat dikumpulkan.

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

RR.EKO

Penerbit

: .,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

NONE

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Inpres Desa
Swadaya
Pembangunan Desa

Info Detail Spesifik

Dokumen ini menganalisis program Inpres Desa di Indonesia, dengan fokus pada ekonomi "Swadaya" (partisipasi masyarakat dalam bentuk kontribusi tenaga kerja atau material). Penulis membahas tujuan program Inpres Desa untuk mengembangkan infrastruktur desa dan meningkatkan kemandirian desa melalui gotong royong. Dokumen ini juga menganalisis variasi kinerja regional dalam implementasi program ini, mengusulkan korelasi antara jumlah desa di suatu provinsi dan keberhasilannya. Bagian penting dari analisis adalah ekonomi swadaya, yang mencakup prinsip, sistem pengumpulan, dan trennya dari waktu ke waktu, baik secara nasional maupun melalui studi kasus di Kecamatan Tanjungkerta (Sumedang) dan Kecamatan Ngoro (Jombang). Dokumen ini juga membahas bagaimana pengumpulan swadaya memiliki analogi dengan sistem perpajakan dan menganalisis biaya dan manfaat legalisasi swadaya. Penulis mencatat penurunan relatif kontribusi swadaya seiring dengan pertumbuhan bantuan pemerintah pusat dan mempertanyakan apakah ada batas maksimum jumlah swadaya yang dapat dikumpulkan.

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar