Dokumen ini berisi wawancara khusus dengan Dr. Rizal Ramli, Menko Perekonomian saat itu, mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang menurutnya sudah mencapai titik balik dan memasuki tahap pemulihan, meskipun banyak pengamat melontarkan opini negatif tanpa fakta. Rizal Ramli menjelaskan perbedaan antara real economy dan virtual economy, serta memberikan data-data fundamental ekonomi yang menunjukk…
Artikel ini membahas bagaimana kelompok ekonom yang dikenal sebagai "Mafia Berkeley" telah menentukan strategi dan kebijakan ekonomi Indonesia selama hampir 40 tahun (1966-2006). Artikel ini mengkritik dampak kebijakan kelompok tersebut yang menyebabkan Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara Asia lainnya, ketimpangan pendapatan, utang besar, dan kerapuhan struktural ekonomi. Artikel in…
Artikel ini membahas kritik Rizal Ramli terhadap kebijakan-kebijakan International Monetary Fund (IMF) di Indonesia sejak krisis ekonomi tahun 1997. Ramli berpendapat bahwa kebijakan IMF justru memperburuk krisis ekonomi Indonesia dan menciptakan jebakan utang. Artikel ini juga membongkar mitos-mitos seputar peran IMF di Indonesia.
Dokumen ini adalah kompilasi gambar dan kutipan terkait dengan berbagai aktivitas dan pernyataan Rizal Ramli, termasuk keterlibatannya dalam Komite Bangkit Indonesia, Gerakan Buku Putih, Reformasi 98, demo kenaikan BBM, gugatan judicial review, hingga pertemuan dengan berbagai tokoh dan masyarakat. Dokumen ini menggambarkan perjalanan dan perjuangan Rizal Ramli dalam isu-isu ekonomi, politik, d…
Artikel ini membahas kasus penipuan cadangan emas di Busang yang melibatkan Bre-X Minerals Ltd. Penulis menyoroti keraguan terhadap hasil studi Stratchona, perlunya pendapat kedua dari konsultan geologi independen, serta implikasi ekonomi dan nasional dari kasus ini. Artikel juga membahas pentingnya revisi Kontrak Karya (KK) dan penyusunan Undang-Undang Pertambangan Non-Migas untuk menjamin man…
Dokumen ini membahas krisis ekonomi dan politik yang dihadapi Indonesia secara bersamaan. Penulis berpendapat bahwa Presiden Suharto, yang telah berkuasa selama 33 tahun, kini menjadi masalah utama bagi Indonesia. Dokumen ini juga menganalisis dampak krisis mata uang, kelemahan struktural ekonomi Indonesia, dan peran IMF dalam situasi tersebut, termasuk kritik terhadap kebijakan IMF yang diangg…
Artikel ini membahas mengenai pentingnya tindakan konkret setelah dukungan psikologis dari IMF untuk menguatkan rupiah. Rijanto Sastroatmojo menekankan agar syarat-syarat IMF diperhatikan betul, seperti pembatasan proyek dana besar dan penghilangan unsur monopoli/oligopoli. Ia juga menyebutkan bahwa keberhasilan misi IMF akan menentukan pulihnya kondisi moneter. Rizal Ramli memahami langkah pem…
Artikel ini membahas prediksi Econit (lembaga yang dipimpin Rizal Ramli) tentang krisis ekonomi, khususnya mengenai "tahun gelembung" pada tahun 2008 yang berimbas pada perekonomian nasional. Rizal Ramli mengkritik pemerintah SBY dan menteri-menteri ekonominya (termasuk Boediono dan Sri Mulyani) yang mengabaikan peringatan Econit dan mengambil langkah-langkah yang justru dapat memperburuk krisi…
Artikel ini membahas tiga tantangan besar yang dihadapi Indonesia: transisi dari sistem otoriter ke demokratis, upaya pemulihan ekonomi, dan pelaksanaan desentralisasi. Fokus utama adalah pemulihan ekonomi Indonesia yang paling dalam dibanding negara Asia lain, serta kinerja ekonomi tahun 2000 dan perkembangannya di tahun 2001. Artikel ini juga menyoroti masalah yang timbul akibat melemahnya ni…
Artikel ini membahas pentingnya percepatan pelunasan utang Indonesia kepada IMF karena pinjaman tersebut hanya berfungsi sebagai cadangan devisa dan tidak bisa digunakan untuk pembangunan. Penulis, Rizal Ramli, memaparkan bagaimana utang tersebut membebani Indonesia dengan bunga yang signifikan dan mengkritik keterlibatan IMF yang justru memperparah krisis ekonomi di Indonesia. Artikel ini juga…
Artikel ini membahas desakan agar pemerintah Indonesia melakukan pemotongan utang luar negeri kepada negara kreditor. Tujuannya adalah untuk mengalihkan dana pembayaran utang tersebut guna menutupi pembengkakan subsidi BBM akibat lonjakan harga minyak internasional. Artikel ini juga menyoroti beban APBN 2008 yang membengkak karena pembayaran utang dan subsidi BBM/listrik, serta membandingkan de…
Artikel ini membahas kejahatan kerah putih yang dianggap lebih besar daripada kejahatan korupsi biasa. Motif pelaku kejahatan kerah putih bukan uang, melainkan kekuasaan. Rizal Ramli mencontohkan kasus-kasus seperti Bank Bali, Bank Century, dan peran Boediono serta Sri Mulyani dalam skandal tersebut. Ia juga menyoroti kondisi politik dan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 dan 2012, termasuk krit…
Artikel ini membahas peringatan dari Komite Bangkit Indonesia (KBI) mengenai potensi kerusuhan akibat program pembatasan premium. Rizal Ramli menyebut kebijakan ini tidak cerdas dan akan menimbulkan keributan. Ia juga menawarkan beberapa solusi untuk menutupi defisit akibat kenaikan harga minyak dunia, seperti mengawasi manipulasi hasil produksi Migas, menghapus peran broker, membeli minyak men…
rtikel ini berisi wawancara dengan Direktur ECONIT Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan di era kepemimpinan Gus Dur. Ia berpendapat bahwa ekonomi Indonesia terpuruk akibat pemerintah tidak punya visi, yang ditandai dengan peningkatan pengangguran akibat deindustrialisasi. Rizal Ramli mengkritik klaim pemerintah Megawati bahwa kondisi ekonomi membaik, karena perbaikan yang…
Artikel ini membahas kinerja makroekonomi Indonesia pada tahun 2007 yang dianggap lumayan baik, terutama karena peningkatan ekspor dan aliran modal spekulatif. Namun, penulis menyoroti pembentukan "balon finansial" yang diperkirakan akan semakin membesar pada tahun 2008, dengan kesenjangan yang melebar antara sektor finansial dan sektor riil. Artikel ini juga membahas kemungkinan resesi di Amer…
Artikel ini membahas dugaan kesulitan yang dihadapi sejumlah pengusaha besar dalam memperpanjang utang luar negeri mereka, terutama setelah kemerosotan nilai tukar rupiah dan krisis valuta asing. Beban ini sangat dirasakan oleh peminjam yang tidak melakukan hedging. Penjadwalan kembali utang menjadi pilihan utama, namun tergantung pada kesediaan pemberi pinjaman. Artikel ini juga menyoroti kekh…
Artikel ini membahas analisis dan proyeksi ekonomi Indonesia tahun 1996 oleh ECONIT Advisory Group. Mereka meramalkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,3%, namun dengan "awan mendung" berupa defisit transaksi berjalan yang tinggi dan inflasi. Artikel ini juga menyoroti bahaya "angin Taifun" (gejolak finansial global) dan pentingnya pengelolaan ekonomi yang konservatif. Pembahasan juga menyentuh kon…
Dokumen ini adalah siaran pers tentang Proyek Percepatan dan Diversifikasi Listrik (PPD-Listrik) yang diluncurkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, menyatakan bahwa target pembangunan 35.000 MW tidak realistis dan dapat membahayakan keuangan PLN karena akan ada surplus kapasitas sebesar 21.331 MW yang harus dibayar ol…
Dokumen ini mengusulkan "Skenario Indonesia bangkit" yang berisi 15 langkah strategis untuk pemulihan ekonomi, terdiri dari 7 langkah jangka pendek dan 8 langkah jangka panjang. Langkah pertama yang disarankan adalah mengakhiri program Dana Moneter Internasional (IMF) karena dampaknya yang negatif terhadap kebangkrutan usaha, perbankan nasional, dan peningkatan utang. Dokumen ini juga mengusulk…
Artikel ini membahas tiga tantangan utama yang dihadapi Indonesia setelah era Orde Baru: transisi menuju demokrasi, pemulihan ekonomi, dan implementasi desentralisasi. Dokumen ini menyoroti bahwa meskipun ekonomi menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada tahun 2000, masih ada kelemahan yang perlu ditangani, terutama nilai tukar rupiah yang lemah dan kenaikan suku bunga. Rizal Ramli berpendapat bah…
Dokumen ini berisi desakan dari Komite Bangkit Indonesia (KBI) agar pemerintah membatalkan rencana pengalihan premium oktan 88 ke oktan 90. Rizal Ramli, Ketua Umum KBI, berpendapat bahwa pemerintah seharusnya menindak tegas para "mafia minyak" atau broker yang mengambil untung dari impor minyak, serta menegosiasi ulang utang-utang yang tidak seharusnya dibayar. Selain itu, pengamat ekonomi Iman…
Artikel ini membahas sosok Rizal Ramli, yang meskipun populer di dalam negeri, masih dinilai keliru oleh sebagian elite ekonomi sebagai figur anti-pasar dan inward looking. Dokumen ini membuktikan sebaliknya dengan menunjukkan partisipasinya dalam The United Nation's Second Advisory Panel Meeting di New York dan Washington DC pada Juni 2012, di mana ia akan memaparkan enam makalah. Sebagai pena…
Artikel ini berisi pandangan Rizal Ramli mengenai kondisi ekonomi Indonesia. Ia memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami titik balik kebangkitan pada semester pertama 2006, namun ternyata prediksinya meleset. Ia mengkritik tim ekonomi pemerintahan yang dinilainya terlalu fokus pada indikator finansial dan mengabaikan sektor riil. Akibatnya, terjadi kelumpuhan pemerintahan (governmen…
Artikel ini berpendapat bahwa target infrastruktur pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak realistis dan persiapannya tidak memadai. Enam bulan setelah acara "Infrastructure Summit" pada Januari 2005, belum ada satu pun proyek infrastruktur yang dilaksanakan. Tim Ekonomi kabinet dinilai gagal memahami masalah riil dalam pembangunan infrastruktur. Penulis mengkritik target pembangunan …
Artikel ini adalah wawancara dengan Rizal Ramli, Ketua KBI, mengenai tuduhan bahwa ia akan ditangkap karena diduga mendalangi demonstrasi menolak kenaikan BBM. Rizal Ramli menilai proses pemeriksaan tersebut bermuatan politik dan merupakan upaya pembunuhan karakter. Menanggapi isu ini, ia melakukan 'Safari Demokrasi' dengan mengunjungi tokoh-tokoh nasional seperti Taufik Kiemas, Amien Rais, dan…
Dokumen ini berisi transkrip pidato Dr. Rizal Ramli yang disampaikan pada acara KONSOLIDASI NASIONAL PEMUDA, MAHASISWA DAN AKTIVIS PERGERAKAN di Wisma PKBI, Jakarta Selatan, pada 24 April 2008. Pidato ini kemudian menjadi dasar bagi pemanggilan Dr. Rizal Ramli sebagai TERSANGKA oleh Direktur Keamanan & Trans Nasional Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Drs Badrodin Haiti pada 5 Januari 2009. D…
Dokumen ini menganalisis program Inpres Desa di Indonesia, dengan fokus pada ekonomi "Swadaya" (partisipasi masyarakat dalam bentuk kontribusi tenaga kerja atau material). Penulis membahas tujuan program Inpres Desa untuk mengembangkan infrastruktur desa dan meningkatkan kemandirian desa melalui gotong royong. Dokumen ini juga menganalisis variasi kinerja regional dalam implementasi program ini…
Dokumen ini merupakan wawancara dengan Dr. Rizal Ramli, Capres Dewan Integritas Bangsa dan Mantan Menteri Koordinator Perekonomian RI, yang diterbitkan di harian Rakyat Merdeka. Dalam wawancara ini, Rizal Ramli menyatakan bahwa setelah 63 tahun merdeka, mimpi mayoritas rakyat Indonesia belum terwujud dan sebagian besar masih kesulitan. Ia tertarik mengikuti konvensi DIB karena integritas tokoh-…
Dokumen ini merupakan studi kasus mengenai rancangan kebijakan ekonomi internasional untuk negara berkembang, dengan fokus pada Kolombia. Studi ini menganalisis permasalahan ekonomi Kolombia seperti penurunan pertumbuhan PDB, kesulitan impor, kapasitas berlebih, pengangguran tinggi, dan masalah neraca pembayaran. Tim studi mengembangkan kebijakan promosi ekspor dengan menganalisis sektor-sektor…